TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa orang sipil belum tentu tak mengerti pertahanan.
Pernyataan Ace tersebut terkait dengan kesiapan Jokowi menghadapi debat keempat yang salah satu tema yang akan dibahasanya yakni soal pertahanan dan keamanan.
"Sebetulnya latar belakang sipil tidak mesti bukan berarti dia tidak mengetahui terhadap urusan pertahanan justru sekarang ini dalam konteks demokrasi supremasi sipil itu jauh lebih ditegakkan," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (29/3/2019).
Ace mengatakan bahwa di beberapa negara demokrasi maju, sipil lah yang memiliki otoritas mengendalikan alat pertahanan negara, termasuk di dalamnya TNI.
"Jadi Menurut kami pak Jokowi telah mampu membuat sebuah kebijakan pertahanan yang justru pendekatan ini adalah pendekatan kesejahteraan," katanya.
Baca: Hadapi Debat Ke-4, Capres Tak Lakukan Persiapan Khusus
Tiak hanya mengeri Jokowi juga berhasil menerapkan kebijakan pertahanan dan keamanan yang tepat.
Keberhasilan Jokowi dalam pertahanan selama 4 tahun menjabat yakni memperkuat wilayah perbatasan.
"Bisa kita lihat di daerah beberapa perbatasan sekarang jauh lebih, pertama ketat. yang kedua lebih mewah, lebih baik. Misalnya perbatasan di Entikong perbatasan di Atambua mungkin yang pernah ke atambua sekarang jauh lebih bagus perbatasannya," pungkasnya.