TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet menangis ketika saksi Ketua Yayasan Jaringan Merah Putih Nanik Sudaryati atau Nanik S Deyang yang dihadirkan dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi fakta pada Selasa (2/4) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ratna Sarumpaet menangis ketika Nanik S Deyang menjelaskan suasana ketika Ratna dengan wajah lebamnya bertemu dengan sejumlah tokoh dari Badan Pemenangan Nasional(BPN) di Lapangan Olahraga Polo Kuda milik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di daerah Bogor pada 2 Oktober 2018.
Dari bangku pengunjung baris kedua, Ratna yang duduk di sudut ruangan sempat tampak mengusap kedua mata di balik kaca matanya. Ia juga terlihat memegang keningnya sambil menunduk dan menutup mulutnya.
Baca: Ahmad Dhani Bersyukur Ditahan di Rutan Medaeng, Hal Ini Bisa Dilakukannya Selama di Penjara
Baca: Maruf Amin Tanggapi Ancaman People Power Amien Rais: Saya Yakin Penyelenggara Pemilu Netral
Suara tangisnya yang tertahan terdengar di ruangan memancing sejumlah wartawan untuk mendekat ke bangku pengunjung barisan depan untuk mengambil gambar. Ratna juga sempat tampak menggelengkan kepalanya ketika Nanik S Deyang meneruskan ceritanya.
Nanik menceritakan, selain dirinya dan Ratna hadir pula Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan anaknya, Hanum Rais, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Menurut Nanik, orang-orang yang ia sebutkan datang satu per satu dan tidak secara bersamaan.
Ketika ia datang, ia mengaku melihat Ratna sedang bersama Said Iqbal. Ia mengaku terkejut ketika melihat ada perban dan lebam di wajah Ratna.
"Waktu saya datang ke (lapangan) Polo saya melihat Bu Ratna dengan Said Iqbal. Saya shock melihat Bu Ratna bersama said Iqbal dan ada perbannya. Saya minta diceritakan dengan detil tentang penganiayaan," kata Nanik S Deyang.
Nanik juga menjelaskan bahwa Ratna Sarumpaet pernah memberikan izin kepada dirinya untuk menyebar foto wajah dirinya yang saat itu kondisinya sedang lebam.
Usai sidang, Ratna Sarumpaet mengaku marah dengan kesaksian yang disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang pada sidang kali ini. Nanik merupakan saksi terakhir dari pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Ratna Sarumpaet menyebut Nanik melakukan kebohongan dalam persidangan. Dirinya membantah telah mengizinkan Nanik untuk menyebarkan foto dirinya dalam keadaan lebam ke media sosial.
"Saksi terakhir (Nanik) tadi saya marah karena dia dengan apa ya, dengan barbar gitu berbohong. Dia memberikan kesaksian yang totally bohong mengenai penyebaran facebook, penyebaran twitter, katanya saya ngasih izin padahal enggak," ujar Ratna.
Ratna mengaku tidak pernah dimintai izin Fadli Zon dan Nanik untuk mengunggah fotonya ke media sosial.
Pada persidangan, Ratna menyebut Nanik telah meminta izinnya untuk menyebarkan foto tersebut. Padahal menurut Ratna jika hal itu terjadi, dirinya tidak akan mengizinkan.
"Dia mengatakan minta ini seperti dia seperti menggambarkan dirinya seperti anak kecil yang sedang membujuk saya minta foto saya. Supaya bisa dikasih ke twit, enggak, saya gak tipe orang kayak gitu," tegas Ratna.
"Seandainya orang bersikap begitu ke saya, saya nggak akan ladenin dan itu tidak terjadi. Dia bilang ke Fadli Zon, Fadli Zon saja datang telat waktu itu," tambah Ratna.
Ibunda dari Atiqah Hasiholan ini menyebut Nanik S Deyang mengarang cerita pada kesaksiannya. Ratna mengungkapkan bahwa Nanik sempat menarik pernyataannya ini pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Ya enggak ada terjadi apa apa dia ngarang total. Nggak ada kejadian itu. Dia memang nulis ke Facebook lalu dia bilang dia saya izinkan padahal di BAP sudah dibatalkan, dia sendiri yang minta dibatalkan," pungkas Ratna.(Tribun Network/gita irawan)