TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Ekuin Kwik Kian Gie memberikan pernyataan soal presiden yang berani berperang dengan asing.
Hal ini diungkapkan Kwik saat berada di acara Indonesia Business Forum, Rabu (3/4/2019) dengan tema 'Benarkah Asing Kuasai Bandara dan Pelabuhan Kita?'.
Mulanya, pembawa acara bertanya soal perusahaan asing yang telah menguasai bandar dan pelabuhan.
"Dengan masuknya investasi asing di proyek penting di negeri ini, pengolaan penting di negeri ini, apakah benar ini tidak akan menganggu kedaulatan, Pak Kwik?," ujar pembawa acara.
Kwik Kian Gie lalu mengatakan asing yang masuk ke negara Indonesia bisa dibagi menjadi dua, yakni untung rugi secara komersial dan untung rugi secara kedaulatan.
"Jadi kita harus membedakan untung rugi secara komersial dan kedaulatan," ujar Kwik.
Baca: Brenton Tarrant, Pelaku Teror Penembakan di Selandia Baru Dijatuhi Dakwaan Baru
"Secara untung rugi itu kan investor asing di-invite dengan karpet merah oleh karena sangat dibutuhkan."
Kwik lalu bercerita pengalamannnya menghadapi perusahaan maupun pimpinan asing.
"Saya akan cerita dua pengalaman, yang pertama dari mulutnya Pak Adam Malik almarhum bercerita pada saya bahwa waktu Indonesia pertama kali, ini bukan zaman Pak Jokowi, ini zaman Pak Harto.'
"Pertama kali invite investor asing itu city bank mau masuk, city bank mau masuk silahkan tapi harus sekarang juga mendepositokan uangmu di dalam negeri sambil menunggu izin keluar."