Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya isu hoaks dan upaya delegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), menjadi perhatian khusus Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo.
Imam mengatakan, pihak manapun yang menyebarkan hoaks dan pendeligitimasian tersebut, bisa saja menyerang balik ke pasangan calon yang didukung.
Dirinya mencontohkan, kubu A menyebarkan isu hoaks dan delegitimasi KPU, apabila calon kubu A menang, maka hasil perhitungan KPU adalah perhitungan yang curang, sesuai dengan narasi yang selama ini dibicarakan.
"Iya dong, menyerang balik. Makanya, apabila persepsi publik dibangun tidak percaya kepada penyelenggara pemilu, siapapun pemenangnya, legitimasi akan dipertanyakan," jelasnya saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Baca: Kuota Bus Mudik Gratis Tersisa 25 Persen
Oleh karenanya, dia berharap jangan lagi ada upaya tersebut oleh pihak manapun untuk menjatuhkan dan tidak percaya kepada penyelenggara pemilu.
Begitu pun dengan KPU sebagai penyelenggara yang harus mampu menjaga integritas dan kapabilitas serta transparansi dalam proses pemilu yang tengah berlangsung.
"Dengan begitu, KPU juga dapat fokus untuk hari pencoblosan, tidak perlu lagi melakukan klarifikasi sana-sini atas kabar yang tidak benar," tegasnya.