TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyindir tokoh tertentu yang ragu dan 'safety player' terhadap hasil Pemilu 2019.
Pernyataan Amien Rais itu disampaikan lewat akin instagram miliknya @amienraisofficial.
Video yang diunggah Sabtu (20/4/2019) diberi judul "Pesan dari Bapak Prof. Dr. H. Mohammad Amien Rais, MA. Viralkan".
Di video itu, Amien Rais mengatakan saat-saat seperti ini memang kerap muncul tokoh yang gagap, ragu-ragu serta bimbang.
"Serba ragu, ikut kemana-mana dan safety player," ujar Amien Rais.
"Jangan ikuti orang seperti itu. Perlu ketegasan perlu keberanian tunduk kepada Allah," Amien Rais menambahkan.
Dia mengatakab bahwa siapapun yang berani melawan rakyat dan mengubah-ubah Formulir C1 seenaknya maka akan berhadapan dengan rakyat.
"Hati-hati KPU, hati-hati Bawaslu,' ujar Amien Rais.
Pesan Andi Arief
Sebelumnya diberitakan, Mantan Politisi Demokrat (PD) Andi Arief menyampaikan pesan terbuka kepada Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief_, Jumat (19/4/2019).
Dalam unggahannya, Andi Arief mengingatkan Amien Rais agar tidak menantang Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Andi Arief juga mengatakan bahwa hanya SBY yang dapat menyelamatkan situasi yang saat ini mereka hadapi.
"Saya berharap Pak Amien Rais tak usah sok jago nantang-nantang SBY. Dulu bukannya Pak Amien baru digertak SBY karena komentar hoak belaga pilon. SBY punya jalan berbeda dalam menyelamatkan situasi. Saya harap Pak Amien menahan diri. Soal marah semua orang bisa melakukan," tulis Andi Arief.
Baca: Andi Arief: Saya Berharap Pak Amien Rais Tak Usah Sok Jago Nantang-nantang SBY
Lebih lanjut, Andi Arief mengingatkan agar Prabowo hati-hati dengan jalan yang ditempuh Amien Rais.
Ia mengaku sudah lama mengenal Amien Rais.
"Kita akan buktikan SBY atau Pak Amien Rais yang akan selamatkan situasi ini. SBY lebih kenal lama Prabowo dan tidak akan pernah menyarankan sebuah jalan yang akan mencelakakan. Pak Prabowo agar berhati-hati dengan jalan yang ditempuh Pak Amien. Saya tahu lama Pak Amien," ungkap Andi Arief.
Cuitan Andi arief soal Amien Rais (capture/Twitter) ()
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Andi Arief mengenai persoalan yang ia bicarakan.
Akan tetapi, baru-baru ini SBY mengirimkan surat untuk kader Partai Demokrat dan instruksi untuk pejabat partainya.
Dikutip dari Kompas.com, berikut isi poin yang disampaikan SBY dalam suratnya.
1. Sehubungan dengan perkembangan situasi politik pasca pemungutan suara Pemilu 2019 yang menunjukkan ketegangan (tension) dan bisa berkembang ke arah yang membahayakan politik dan keamanan kita,
saya instruksikan kepada pejabat tersebut alamat,
untuk secara terus menerus memantau dari dekat perkembangan situasi yang terjadi di Tanah Air.
2. Memastikan para pengurus dan kader Partai Demokrat tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi dan UU yang berlaku serta tidak segaris dengan kebijakan pimpinan PD.
3. Jika terjadi kegentingan dan situasi yang menjurus ke arah konflik dan krisis yang membahayakan, segera melapor kepada Ketum pada kesempatan pertama.
4. Demikian untuk diindahkan dan dilaksanakan. Tak hanya 4 poin di atas, masih ada instruksi lain yang disampaikan SBY buat pejabat partai.
Instruksi tersebut adalah agar petinggi Demokrat sementara waktu kembali ke WP41.
Dikutip dari Tribunnews Jakarta, WP41 merupakan singkatan dari Wisma Proklamasi di Jalan Proklamasi Nomor 41 Jakarta.
Instruksi itu juga disebut ditujukan untuk petinggi partai yang saat ini bertugas di BPN Prabowo-Sandi.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat Amir Syamsuddin pun membenarkan arahan SBY ini.
“Benar itu, benar. Intinya di butir dua," ujar Amir dihubungi Kompas, Kamis (18/4/2019) malam.
"Tidak mengikuti gerakan-gerakan yang inkonstitusional,” sambungnya.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai gerakan inkonstitusional yang dimaksud, Amir enggan memaparkannya.
“Itu kan perintah. Kalau saya menduga-duga dan menjabarkan, nanti seakan-akan kita menuduh seseorang,” ungkapnya.
Amir menolak menjabarkan apakah itu berarti Demokrat menarik diri dari BPN Prabowo-Sandi.
“Intinya, kader Demokrat di BPN atau di luar BPN, tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi,” katanya.
Di sisi lain, Kadiv Advokasi dan Hukum Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa Demokrat masih setia dan tetap berada di barisan koalisi adil makmur.