TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementrian Agama Republik Indonesia menggelar pembekalan petugas haji tahun 2019 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Sebanyak 1.150 petugas haji dari berbagai macam profesi dan seluruh daerah berdatangan ke Asrama Haji Pondok Gede sejak siang untuk melakukan registrasi.
Pembekalan petugas haji kali ini digelar secara terintegrasi dimulai sejak 23 April hingga 2 Mei 2019 dengan mengambil tema "Menyiapkan Petugas Haji yang Bersih Dan Melayani Dengan Menjunjung Tinggi 5 Nilai Budaya Kerja"
Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Kementrian Agama, Khoirizi, menjelaskan petugas haji yang berkumpul di Asrama Haji adalah mereka yang telah lolos proses seleksi dengan berbagai tahapan yang sangat ketat.
"Tidak ada satupun yang lulus seleksi dengan cara tidak baik. Yang lulus ini sudah sesuai dengan mekanisme yang telah kami tetapkan. Namun tidak menutup kemungkinan yang hadir disini dengan berat hati tidak jadi diberangkatkan jika tidak mematuhi disiplin selama pembekalan,"kata Khoirizi.
Khoirizi menjelaskan para petugas haji harus mengubah mindset bahwa kehadiran mereka di tanah suci tujuan utamanya bukan untuk beribadah tetapi melayani para tamu Allah.
"Paling tidak mendapatkan amanah. Amanah itu berniat ibadah haji menjadi mudah tapi jika amanah untuk pelayanan dan perlindungan pahalanya besar. Tidak ada amanah yang dijanjikan surga oleh Allah kecuali amanah melayani jamaah haji," katanya.
Khoirizi meminta kepada semua petugas haji agar mampu menjaga amanah ini dengan baik. "Jangan merasa yang ada di ruangan ini bisa berangkat, selama pembekalan ini adalah penentuan apakah layak untuk berangkat. Jika tidak memenuhi standart tidak akan diberangkatkan," katanya.
Pembekalan petugas haji dimulai dengan pretest pada pukul 15.00. Para peserta diwajibkan menjawab 100 pertanyaan lewat aplikasi CAT. Pembukaan pembekalan petugas haji dibuka Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin, di malam harinya.