TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puncak pelaksanaan ibadah haji akan terjadi di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Di tiga titik tersebut, para Jemaah akan berkumpul di satu tempat dalam sebuah tenda.
Karena konsentrasi jemaah banyak, tenda biasanya menjadi masalah yang sangat serius bagi para Jemaah haji. Perpindahan tempat dari hotel ke tenda-tenda tentunya akan menimbulkan masalah jika tak diatur dengan baik.
Untuk itu, pada tahun ini Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama Republik Indonesia, Nizar Ali, menjelaskan akan mengatur lebih rapi lagi soal pemakaian tenda-tenda tersebut.
“Kami akan melakukan penomoran tenda Armuzna berdasarkan Kloter/ Maktab/ rombongan. Kami akan mengelola jumlah tenda yang terbatas dan mengurangi terjadinya pengkaplingan atau klaim tenda oleh Jemaah,” kata Nizar Ali.
Selain itu, penyelenggara haji Indonesia memastikan tenda-tenda yang akan digunakan Jemaah saat wukuf di Arafah nanti semuanya ber-AC.
“Sebelum-sebelumnya tenda-tenda itu tidak ada yang ber-AC. Tapi mulai tahun ini kami meminta kepada Arab Saudi agar menyediakan tenda ber-AC. Dan itu disetujui oleh mereka,” ujar Nizar Ali.