TRIBUNNEWS.COM - Untuk pertama kalinya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan akan mengisi kursi legislatif di Kota Surabaya melalui Pemilu 2019.
Partai baru ini bahkan mengalahkan perolehan kursi sejumlah partai besar pemain lama seperti Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasdem.
Data real count TPS yang dihimpun tim SCG Research And Consulting dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Kota Surabaya menyebut, PSI berada di urutan ke-7 partai politik yang berhasil meloloskan calegnya ke DPRD Surabaya.
"Data yang diinput sudah 91 persen per 23 April kemarin," kata Didik Prasetiyono, Direktur SCG Research And Consulting, Kamis (25/4/2019).
Secara berurutan kata Didik, PDIP masih mendominasi perolehan suara dengan angka 28,35 persen, disusul PKB (10,51persen), Gerindra (8,86 persen), PKS (7,93 persen), Demokrat (7,93 persen) dan Golkar (7,92 persen).
"Di posisi ketujuh ada PSI dengan 6,28 persen suara, disusul Nasdem 5,86 persen, PAN 5,33 persen dan PPP 3,87 persen," jelasnya.
Sementara 4 partai penguasa papan bawah sementara adalah Perindo (2,9 persen), PBB (1,44 persen), Garuda (0,31 persen) dan PKPI (0,20 persen).
Dari hitungan angka tersebut, kata Didik, dari 50 kursi DPRD Surabaya, 47 kursi sudah terisi.
Empat belas kursi diantaranya dimiliki PDIP, PKB 5 Kursi, Gerindra 5 kursi, Golkar 5 Kursi, PKS 5 Kursi dan Demokrat 4 Kursi, kemudian PSI dan Nasdem 3 kursi serta PAN 2 kursi, PPP 1 kursi.
"PSI masih bersaing lagi dengan PDIP, PAN, Demokrat, dan Nasdem di 3 dapil untuk memperebutkan 3 kursi," jelasnya.
Jika PSI melakukan kejutan di Surabaya, lain halnya dengan Hanura.
Partai besutan Wiranto itu justru mengalami defisit suara di Pemilu 2019 dengan hanya meraih 1,31% suara.
"Hanura gagal memperoleh kursi di semua dapil. Padahal, pada Pemilu 2014 mendapatkan 3 kursi di tiga dapil," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kejutan, Perolehan Suara PSI di Surabaya Kalahkan PPP, PAN, Partai Nasdem"