TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahfud MD mengantongi bukti 101 kesalahan soal data entry real count Pilpres di Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Indonesia (KPU).
Perdebatan salah input data entry di Situng tak kunjung selesai sampai sekarang, sementara kubu pasangan 01 dan 02 sama-sama mengklaim menjadi korban kecurangan.
Tempo hari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mendatangi kantor KPU RI, Rabu (24/4/2019), turut hadir sejumlah tokoh seperti putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid, Alissa Wahid, ahli statistik IPB Asep Syaifuddin.
Mereka menamakan diri sebagai Gerakan Suluh Kebangsaan. Mahfud mengaku, menyambangi KPU untuk memastikan tak ada kecurangan yang dilakukan KPU.
Tuduhan KPU berbuat curang menjadi narasi yang banyak muncul di publik belakangan ini.
"Kami datang ke sini karena risih juga merasa terganggu dengan perkembangan terakhir di mana ada tudingan-tudingan dan dugaan yaitu terjadi kecuangan yang bersifat terstruktur di KPU," kata Mahfud dilansir Kompas.com dalam artikel: Mahfud MD Datangi KPU, Pastikan Tak Ada Kecurangan Pemilu.
Menurut Mahfud MD, meski terjadi beberapa kesalahan entry data scan formulir C1 ke Situng KPU RI, tetapi hal itu bukan berarti KPU berbuat curang.
Apalagi, kesalahan entry data tak seberapa jumlahnya jika dibandingkan jumlah keseluruhan TPS.
"Dari situ menjadi sangat enggak mungkin kalau ada rekayasa terstruktur. Kalau emang terstruktur artinya berpersen-persen (kesalahan entry-nya), ini cuma satu per dua ribu lima ratus," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD menjelaskan kesalahan entry data C1 juga tidak dapat dibenarkan, namun KPU RI masih punya waktu untuk memperbaikinya.