News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Bara Hasibuan Tanggapi Petisi Pemecatannya, Belajar Sejarah Partai Dulu

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan usai diskusi 'No People No Power: Silahturahmi Politik Paska Pemilu' di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan merespon terkait petisi sejumlah kader yang mendesarnya agar mundur dari posisi partai.

Petisi itu muncul lantaran Bara mengelurkan peryataan soal dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.

Padahal, PAN merupakan parpol pengusung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.

Bara yakin tidak ada yang salah dari pernyataannya itu. Ia meyakini apa yang disampaikan, demi kepentingan partai.

Ia lantas meminta, kader yang membuat petisi supaya belajar sejarah partai.

"Jadi saya meminta kepada mereka yang meminta saya untuk dipecatnya untuk belajar dulu sejarah," ujar Bara Hasibuan usai diskusi 'No People No Power: Silahturahmi Politik Paska Pemilu' di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).

Meski muncul petisi itu, Bara mengaku belum ada teguran dari internal partai. Dewan Kehormatan PAN pun tak mengirimkan surat kepada dirinya.

"Belum ada sama sekali, surat pun belum ada. Itu hanya petisi yang beredar yang saya liat," ungkap Bara.

Ia merasa tidak bertentangan dengan garis komando partai.

Baca: PPK Kemenpora Sempat Minta Dibelikan Mobil ke Sekjen KONI, Sebelum Diganti Bayar Cicilan Rumah

Meski begitu, Bara menegaskan, tidak pernah terlibat dalam kegiatan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.

"Saya tidak pernah secara aktif ikut kegiatan kampanye pak Jokowi saya tidak ikut terlibat, tidak menjadi anggota dari tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf. Saya hanya menyodorkan apa yang menjadi perasaan saya," jelas Bara.

Diketahui, Petisi pemecatan muncul karena Bara dianggap melanggar AD/ART PAN.

Sebab, Bara melontarkan pernyataan yang dianggap kontroversial mulai dari mengkritik klaim kemenangan Prabowo-Sandiaga, kecaman terhadap people power, sampai pernyataan akan evaluasi dukungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini