TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut perairan di Provinsi Riau kerap dimanfaatkan sindikat sebagai jalur penyelundupan narkoba.
"Dari beberapa kali pengungkapan. Hampir semuanya, akhir bulan yang lalu masuk melalui perairan yang berdekatan dengan Malaysia. Yaitu melalui laut Provinsi Riau," kata Arman di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2019).
Baca: Niatnya Kelabui Polisi, Pengedar Narkoba Asal Rusia Ditangkap Saat Sembunyi di Parit Sempit
Selama bulan April 2019 BNN telah mengamankan 122,15 kilogram sabu dari sembilan tersangka dengan tiga kasus berbeda yang dicokok di wilayah Sumatera.
Arman Depari mengatakan 112,15 kilogram sabu dari total barang bukti masuk ke Indonesia lewat perairan Provinsi Riau.
Lantaran masuk lewat jalur yang sama, Arman Depari menyebut ada kemungkinan sindikat narkoba tersangka AWI, WAN, AK, MAN, FIR, dan P sama meski dikemas dengan cara berbeda.
Merujuk hasil tangkapan BNN dan Polri, dia menyebut wilayah pantai Aceh hingga Sumatera Utara jerapah digunakan para bandar narkoba untuk memasok barang produksinya ke Indonesia.
"Waktu itu kita perkiraan akan bergeser ke arah Riau, Kepri dan mungkin terus ke Kalimantan Barat, ternyata memang benar," ujarnya.
Arman Depari bahkan menuturkan ada kemungkinan jumlah ungkap kasus peredaran narkoba yang dipasok lewat jalur perairan Provinsi Riau masih terus bertambah.
Baca: Dorfin Felix WNA Penyelundup Narkoba Dituntut 20 Tahun Penjara
Selain penegak hukum, menurutnya perlu peran masyarakat dalam mengawasi peredaran narkoba agar Indonesia tak terus jadi negara berstatus darurat narkoba.
"Kita tetap mengawasi pantai timur yang berada di Aceh sampai Sumatera Utara kita juga harus waspada dan memperketat pengawasan di daerah Riau, Kepri, sampai ke Kalimantan. Baik itu Barat, Timur, maupun Utara," tuturnya.
Penulis : Bima Putra
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul : Perairan Riau Kerap Jadi Jalur Penyeludupan Narkoba