News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Buruh

Polisi Sebut Kelompok Baju Hitam di Hari Buruh Anarko Sindikalisme adalah Fenomena Internasional

Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebut Anarko Sindikalisme, kelompok berbaju hitam di peringatan Hari Buruh merupakan fenomena internasional.

TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebut Anarko Sindikalisme, kelompok berbaju hitam yang beraksi di peringatan Hari Buruh merupakan fenomena internasional.

Kelompok bernama Anarko Sindikalisme tersebut diduga melakukan tindakan yang memancing kerusuhan di beberapa kota saat peringatan Hari Buruh pada Rabu (1/5/2019).

Peringatan Hari Buruh yang disusupi kelompok tersebut terjadi di Bandung, Malang dan Makassar.

"Ada satu kelompok yang namanya Anarko Sindikalisme, ini bukan kelompok fenomena lokal tapi fenomena internasional," ungkap Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/4/2019) dilansir Kompas.com.

Tito Karnavian mengatakan kelompok tersebut terdoktrinisasi secara global.

Baca: 619 Orang Berpakaian Hitam-hitam Diamankan di Mako Brimob Polda Jabar Lalu Digunduli

Baca: Instrumen KUHAP Mana yang Bolehkan Polisi Gunduli dan Jemur Massa Berbaju Hitam di Bandung?

Kelompok Anarko Spindikalisme terdoktrin bahwa pekerja tak boleh dikekang oleh aturan.

Tito Karnavian mengatakan Anarko Sindikalisme, sudah lama berkembang di luar negeri, namun baru terdeteksi bermunculan di Indonesia beberapa tahun lalu.

"Kita lihat mereka tahun-tahun yang lalu ada di Yogyakarta, ada di Bandung, sekarang sudah ada di Surabaya, ada di Jakarta, dan mereka sayangnya melakukan aksi kekerasan vandalisme, corat-coret simbol A, ada yang merusak pagar jalan," ungkapnya.

Tito pun memastikan bahwa Polri akan menindak tegas kelompok tersebut.

Beberapa penindakan telah dilakukan terhadap kelompok tersebut.

Berdasarkan data sementara, 619 anggota Anarko Sindikalisme di Bandung telah diamankan saat kerusuhan di Hari Buruh.

Baca: Kontras: Polisi Perlu Tunjukkan Bukti Kalau Massa Berbaju Hitam Bawa Senjata Tajam dan Miras

Baca: Nama Massa Baju Hitam di Hari Buruh, Arti Bendera Hitam & Simbol A dalam Lingkaran, Siapa Otaknya?

Sementara itu, untuk kerusuhan yang terjadi di Makassar, pihak kepolisian mengamankan dua pemuda dalam peringatan Hari Buruh di sekitar Jalan A. P. Pettarani.

Kedua pemuda tersebut diamankan karena diduga melakukan pengrusakan restoran cepat saji McDonald's yang terletak di jalan tersebut.

Aksi pengrusakan ini awalnya disaksikan sekuriti McDonald's bernama Syamsul.

Syamsul mengatakan kejadian pengrusakan itu bermula ketika sekelompok orang berjalan dari arah barat dan langsung mendatangi kantornya hingga melakukan aksi vandalisme.

"Setengah 12 terjadi tadi. Cepat sekali tadi kejadian paling dua menit sampai 5 menit paling lama. Laki-laki semua pake topeng pakai baju hitam," ujar Syamsul saat ditemui di lokasi kejadian.

Syamsul tidak mengetahui apakah orang tersebut mahasiswa atau para buruh.

Baca: Dihalangi Lakukan Pendampingan, LBH Bandung Tidak Tahu Massa Berbaju Hitam Bawa Miras

Baca: Polisi Sita Cat Semprot hingga Minuman Anggur dari Kelompok Berpakaian Hitam di Aksi May Day Bandung

Namun beberapa orang yang melakukan pelemparan hingga merusak beberapa sisi bangunan memakai penutup muka dan mengenakan pakaian hitam-hitam.

"Kita sudah tutup baru datang kemari hambur kursi, coret cermin, logo," imbuh Syamsul.

Kapolsek Panakukang Kompol Ananda Fauzi Harahap membenarkan dua pemuda yang diamankan polisi itu.

Dua pemuda yang bernama Fauzi (22) dan Andika (23) itu kini sudah berada di Polsel Panakukang, Makassar.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih mendalami motif keduanya melakukan pengrusakan.

"Kelompok ini tidak bergabung dengan kelompok buruh. Tapi berada di sekitaran kelompok buruh itu. Pada waktu kembali dari fly over melakukan pelemparan di McD," kata Ananda saat diwawancara Kompas.com.

Dari penelusuran Kompas.com, kedua pemuda itu merupakan buruh bangunan.

Namun keduanya menyangkal telah melakukan aksi pengrusakan di restoran cepat saji tersebut.
"Bukan saya yang bikin keributan. Bukan saya yang coret-coret. Memang saya sama waktu jalan, waktu clash pisah. Ada buktinya saya langsung naik Grab. Yang bikin keributan tidak saya tahu," kata Fauzi, salah satu terduga.

Baca: Terungkap Nama Kelompok Baju Hitam yang Bikin Ricuh Bandung, Ratusan Pelaku Masih di Bawah Umur

Baca: Kelompok Baju Hitam di Bandung dan Simbol Pemberontakan Bakunin

Baca: 619 Massa Berpakaian Hitam Saat Perayaan May Day di Bandung Dibawa ke Mako Brimob, Ini Videonya

Sementara di Kota Malang, kelompok tersebut melakukan aksi vandalisme di Jembatan Kahuripan yang merupakan cagar budaya.

Peringatan Hari Buruh Internasional digelar di Bundaran Tugu Kota Malang, Rabu (1/5/2019).

Aksi Anarko Sindikalisme itu terekam video dan tersebar di media sosial.

Dalam video itu, mereka berpakaian serba hitam.
Sebagian wajahnya juga ditutup dengan kain warna hitam.

Mereka salah satunya menuliskan kata 'menolak upah murah' tepat di pagar jembatan.

Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TABC) Kota Malang, Agung Buana menyesalkan aksi vandalisme tersebut.

Apalagi, vandalisme itu dilakukan terhadap struktur bangunan cagar budaya.

"TACB Kota Malang mengutuk keras perbuatan merusak struktur cagar budaya yang dilakukan oleh oknum pendemo hari ini. Struktur Jembatan Kahuripan termasuk 32 cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Malang pada akhir 2018 lalu," katanya melalui pesan tertulis yang diterima Kompas.com.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini