Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, didakwa melakukan pencurian barang bukti kasus dugaan pengaturan skor yang sedang ditangani Satgas Antinafia Bola.
"(Terdakwa) telah melakukan perbuatan mengambil barang sesuatu yaitu berupa DVR Server CCTV dan satu unit Laptop merk HP Note Book 13 warna silver, yang sebagian atau seluruhnya dalam penguasaan penyidik Satgas Antimafia Bola, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum," ujar Jaksa Penuntut Umum Sigit Hendradi dalam dakwaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Dalam dakwaannya, JPU menyebut barang bukti yang diambil Joko Driyono sudah dipasangi garis polisi oleh Satgas Antimafia Bola.
Baca: Bawaslu Jakarta Pusat Punya Waktu 14 Hari Lakukan Pendalaman Terkait Temuan Formulir C1 di Menteng
Joko Driyono diduga memerintahkan terdakwa lain, Muhamad Mardani Morgot, untuk mengambil semua kertas-kertas selain buku bacaan atau majalah yang ada pada rak dan laci meja kerjanya dan notebook yang ada diruangan kerjanya.
Dirinya juga memerintahkan Mardani untuk menghilangkan rekaman CCTV dengan cara mencabut dengan tujuan agar Tim Penyidik tidak dapat melihat rekaman kegiatan dan aktivitas di kantor PT Liga Indonesia.
Baca: Brunei Tetapkan Moratorium Hukuman Mati Bagi Pelaku LGBT
"Serta tidak dapat dilihat siapa-siapa orang yang pernah bertemu dengan Terdakwa, kemudian Saksi Muhamad Mardani Morgot mengganti dengan DVR CCTV yang rusak,selanjutnya DVR CCTV yang masih bagus," tutur Sigit.
Akibat perbuatannya itu, Joko Driyono didakwa melanggar Pasal 363, Pasal 235 dan Pasal 221 KUHP dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.
Sidang perdana
Mantan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, bakal menjalani sidang perdana kasus perusakan barang bukti pengaturan skor pada hari ini, Senin (6/5/2019).
Joko Driyono atau Jokdri bakal menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan.
Humas PN Jakarta Selatan, Achmad Guntur mengungkapkan pihaknya sudah menerima berkas dari kejaksaan pada pekan lalu. Seluruh berkas sudah dinyatakan lengkap.
"Senin 6 Mei 2019 sidang perdana," ujar Guntur saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2019).
Guntur mengungkapkan sidang ini bakal dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Kartim Haeruddin serta hakim anggota R,Lim Nurohim dan Sudjarwanto.
Baca: Tangan Terborgol, Joko Driyono Tak Acuhkan Panggilan Awak Media Saat Konferensi Pers
"Seperti biasa menunggu Jaksa dan terdakwa. Kalau pidana biasanya di atas pukul 13.00 WIB," tutur Guntur.
Seperti diketahui, Jokdri ditetapkan sebagai tersangka karena merusak barang bukti terkait pengaturan skor. Dia ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (14/2/2019).
Dirinya diduga memerintahkan tiga pesuruhnya, yakni Muhammad MM alias Dani, Musmuliadi alias Mus dan Abdul Gofar melakukan perusakan barang bukti di kantor Komisi Disiplin PSSI yang sempat digeledah Satgas Anti Mafia Sepakbola beberapa waktu lalu.
Baca: Satgas Anti Mafia Bola Kebut Pemberkasan Kasus Joko Driyono
Dia diduga memerintahkan ketiganya melakukan perusakan garis polisi atau masuk tanpa izin ke tempat yang telah disegel polisi, kemudian memerintahkan melakukan perusakan barang bukti dan pencurian mengambil laptop terkait kasus dugaan pengaturan skor.
Sebelumnya, 11 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Anti Mafia Sepakbola.
Polisi sebelumnya juga telah menyerahkan barang bukti, berkas serta enam orang tersangka kasus pengaturan skor laporan Manajer Persibara Banjar Negara, Lasmi Indaryani. Para tersangka, Anik Yuni Artikasari, Priyanto alias Mbah Pri, Mansyur Lestaluhu, Nurul Safarid, Johar Ling Eng, Dwi Irianto alias Mbah Putih.