TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar aksi simpatik memberikan dukungan moril kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari segala bentuk upaya delegitimasi proses pemilu oleh sejumlah pihak.
Aksi yang digelar di depan kantor pusat KPU, di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2019) itu diikuti oleh puluhan kader dari Pemuda Muhammadiyah.
Tampak polisi berjaga mengamankan aksi, sementara lalu lintas di depan kantor KPU juga ikut tersendat akibat aksi tersebut.
Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla yang ditemui di lokasi berujar aksi tersebut digelar untuk memberikan dukungan kepada KPU dari upaya delegitamasi proses pemilu.
Serta mendukung KPU untuk menyelesaikan seluruh rangkaian Pemilu 2019.
"Dan yang kami sangat sayangkan bahwa pengdiskreditkan ini tidak hanya mengarah kepada KPU, tetapi KPU hanya menjadi target antara untuk agenda-agenda yang lebih besar," katanya di lokasi.
"Agenda yang lebih besar itu adalah legitimasi proses dari pemilu kita sendiri. Sementara kita tahu bahwa pemilu kita hari ini merupakan format yang baru di mana karena putusan Mahkamah Konstitusi digabungkan Pileg dan Presiden," imbuhnya.
Dzulfikar juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk bisa menahan diri tak terporvokasi adanya isu-isu yang belum tentu kebenarannya.
Termasuk kepada para pihak yang ikut berkompetisi untuk bisa menahan para pendukungnya tetap sabar menanti hasil rekapitulasi real count KPU.
"Kita berharap tokoh-tokoh yang ikut dalam kompetisi ini mampu menahan diri, mampu menjaga suasana, mampu mengendalikan semua pendukungnya, untuk tetap sabar dan tidak kemudian melakukan tudingan-tudingan yang tidak berdasar, tudingan-tudingan sepihak yang mampu menghilangkan suasana nyaman dari demokrasi kita itu sendiri," pungkasnya.