Gubernur Kalimantan Selatan Shabirin Noor tak mau kalah.
Di depan Menteri Bambang, ia menyebut bahwa Kalimantan tak hanya unggul dari segi geografis, namun juga sumber daya manusianya.
Ia menyebut Kalimantan Selatan memiliki penduduk yang ramah sehingga cocok untuk ibu kota baru.
"Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi yang luar biasa baik dari sejarah maupun potensi alam dan potensi manusianya, manusia dalam pengertian masyarakatnya sangat terbuka dan menerima siapa saja yang datang ke Kalimantan Selatan," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengemukakan, akan menjamin ketersediaan yang dibutuhkan pemerintah pusat jika Ibu Kota benar-benar ada di wilayahnya.
Ia menyebut ada tiga daerah di Kalimantan Tengah yang bisa menjadi lokasi ibu kota baru.
"Kalau Presiden berkenan ada di tiga tempat. Di Palangkaraya, Kabupaten Mantingan, dan Gunung Mas. Kesiapan lahan, itu sampai kiamat akan terus ada. Mau dibangun apapun juga," tegasnya.
Baca: Jusuf Kalla: Pemindahan Ibu Kota Perlu Waktu 10 hingga 20 Tahun
Baca: Tinggalkan Kalimantan Timur, Jokowi Terbang ke Palangkaraya Tinjau Lokasi Calon Ibu Kota Negara
Lobi Pimpinan Lembaga Negara
Pada Senin sorenya, Presiden Jokowi menggelar buka puasa bersama para pimpinan lembaga negara.
Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung soal rencana pemerintah memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa.
"Mumpung ketemu dengan ketua dan pimpinan lembaga negara, saya ingin menyinggung sedikit yang berkaitan dengan pemindahan ibu kota. Kita serius dalam hal ini," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sejak tiga tahun lalu pemindahan Ibu Kota ini telah dibahas di internal pemerintah.
Lalu pada satu setengah tahun lalu, ia telah meminta Bappenas untuk melakukan kajian dari berbagai sisi seperti ekonomi, sosial, politik dan lingkungan.
Hasil kajian itu, Jakarta maupun Pulau Jawa dinilai sudah tidak ideal karena masalah kepadatan penduduk hingga wilayah geografis yang rentan bencana.