News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Pemindahan Ibu Kota

Pemindahan Ibu Kota Negara Buka Kesempatan Bagi Jakarta Perbanyak Ruang Terbuka Hijau

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany menilai, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar pulau Jawa akan memberi dampak positif.

Tsamara menyebut satu dampak positifnya adalah semakin banyaknya ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta.

"Jika pemerintahan pindah, gedungnya kan bisa diubah jadi ruang terbuka hijau. Bisa bertambah lahan hijau di Jakarta," ujar Tsamara Amany, saat diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Keuntungan lain, kata Tsamara, gedung-gedung pemerintahan di Jakarta bisa dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau.

Baca: Peneliti LIPI Dorong BPN Prabowo-Sandi Laporkan Dugaan Kecurangan Pemilu Kepada Bawaslu

Sebab, ruang terbuka hijau di Jakarta semakin minim lantaran terus berjalannya pembangunan.

Sebab, kota yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan sudah cukup terbebani dari jumlah penduduk hingga kepadatan lalu lintas.

Baca: Persebaya Yakin Bisa Ulang Kemenangan di Kandang Bali United Meski Tanpa Lima Pemain Andalan

Maka, lanjut Tsamara, terobosan berani yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota perlu didukung.

“Wacana sudah sering didengar. Baru Pak Jokowi serius, ide ini langkah konkret,” ucap Tsamara.

Lokasi ibu kota baru diputus tahun ini

Dalam tahun ini pemerintah bakal mengumumkan dimana lokasi pasti pemindahan ibu kota baru.

Ini bersamaan juga dengan penyelesaian kajian pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke luar Pulau Jawa oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Hal ini disampaikan ‎langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro ‎saat menghadiri diskusi bertajuk : rencana pemindahan ibu kota, Senin (13/5/2019) di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta.

"Kajian kami finalkan tahun ini, sehingga keputusan lokasi juga tahun ini dilanjutkan dengan pembentukan badan atau lembaga khusus yang mengatur soal ibu kota baru," ucap Bambang.

Lanjut Bambang juga menjamin tidak bakal ada aksi-aksi spekulasi harga tanah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini lantaran hingga saat ini pemerintah belum mengumumkan dimana lokasi ibu kota baru.

Baca: Jokowi Diyakini Mampu Realisasikan Pemindahan Ibu Kota

Terlebih Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) bakal membekukan lahan-lahan yang diproyeksi menjadi kawasan ibu kota baru.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara pada acara Boston University Asian Alumni Festival 2018 di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018). Acara ini membahas Investing in Indonesia Perspectives from regulators and business, Developing Creative Economy dan Creating Social Impact through Social Enterprises. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Sampai hari ini kami belum putuskan dimana ibu kota baru akan di bangun jadi pasti tidak akan ada spekulan tanah," tegas Bambang.

Baca: Pemerintah Bakal Bentuk Lembaga Khusus untuk Mengatur Pemindahan Ibu Kota

Bambang menambahkan nantinya ibu kota baru bakal mengusung tema smart, green dan beautiful dimana lahan-lahan yang menjadi kandidat ibu kota baru dipastikan lahan yang memang dikuasai pemerintah.

Dia mencontohkan jika dibangun di Bukit Soekarno, yang adalah ‎kawasan hutan lindung. Pemerintah bakal mengembalikan Bukit Soekarno sebagai hutan lindung karena diketahui saat ini wilayah tersebut banyak digunakan secara tidak resmi termasuk ada perkebunan sawit.

"Kalau ibu kota baru nantinya di wilayah lain yang adalah tanah hak guna usaha (HGU), diusahakan areal ini digunakan pihak swasta tapii HGU sudah habis jadi bisa kita ambil‎. Pastinya lahan yang digunakan itu lahan yang dikuasai pemerintah, pemerintah landmarknya," imbuh Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini