TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pemerintah mewujudkan kebijakan pemerataan ekonomi umat melalui kemitran usaha besar dengan usaha kecil terus digalakkan.
Salah satu program yang tengah di jalankan adalah program domba Nasional (Prodomnas) yang melibatkan berbagai kelompok kepentingan yang diinisiasi Komisi Perbedaan Ekonomi Umat, meliputi dunia usaha, organisasi Islam (ormas) dan pemerintah.
Untuk menangkap peluang tersebut, Ketua Komisi Pemberdayaan ekonomi Umat, Azrul Tanjung menggagas gerakan agar domba menjadi komuditi utama.
Baca: Pengakuan Orang Tua Terduga Pelaku Pembunuhan Kasir Indomaret yang Pasrah
"Kita perlu mengajak semua komponen untuk mensuseskan program Inkubasi Bisnis Domba tersebut. Ini sejalan Arus Baru ekonomi Umat yang digagas MUI, yaitu kemitraan, redistribuisi dan advokasi," kata Azrul saat Forum Grup Discussion Program Domba Nasional di Sopyan Hotel Jakarta, 15-16 Mei 2019.
Dikatakannya, program ini mengacu pada sasaran Nawacita Jilid 2, yang berorientasi pada riset dan pengembangan sumber daya manusia yang akan fokus salah satunya meningkatkan produktivitas.
Baca: Bukan Sosok Biasa, Pria Pengadu Domba TNI-Polri Punya Banyak Foto Bareng Tokoh Politik
Untuk itu, kata Azrul perlu membuat pilot projek agar terjadi iklim investasi terhadap produktivitas industri domba yang tujuannya Domba mampu menjadi salah satu pangan utama nasional.
"Enam langkah strategis yang akan ditempuh sebagaimana yang dicanangkan dalam program Nawacita jilid II, di antaranya penguatan iklim investasi, keterbukaan perdagangan dan keterlibatan di dalam jaringan produksi global. Penguatan kemampuan riset dan pengembangan inovasi, serta akselerasi adopsi teknologi," katanya.