Ia menganggap Ahok sudah selayaknya karena tak disukai masyarakat.
"Musuhnya banyak bukan karena dia Tionghoa atau Kristen, tapi karena hatinya jahat," kata Lieus deklarasi kelompok relawan Barisan Teman Agus Sylvi di Let’s Eat Culinary Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2016).
Dia kemudian menyinggung berbagai kasus yang sempat menyeret nama Ahok, satu di antaranya dalam kasus indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Menurut Lieus Sungkharisma, Ahok masih memiliki banyak keburukan yang belum diketahui publik.
Ia berjanji siap membukanya.
"Ngumpulin jelek-jeleknya Ahok, itu bagian saya. Konsepnya Mas Agus mari sosialisasikan ke seluruh warga Jakarta," kata Lieus, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
5. Sempat disindir Nadirsyah Hosen
Lieus Sungkharisma juga menjadi sorotan saat hadir dalam Ijtimak Ulama 3, di Hotel Lor In, Sentul, Rabu (1/5/2019).
Satu di antara hasil pertemuan tersebut, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendiskualifikasi paslon nomor 1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Kehadiran Lieus Sungkharisma jadi pembicaraan karena dia adalah non-muslim.
Namun, beberapa netter meluruskan, acara tersebut bisa dihadiri tokoh nasional dan tidak mengenal satu golongan.
Tak berhenti sampai di situ, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir juga mengkritik Lieus Sungkharisma.
Hal tersebut, dikatakan Rais Syuriah PCNU Australia melalui akun Twitter miliknya @na_dirs.
Gus Nadir mengunggah tihga foto yang menunjukkan Lieus Sungkharisma sedang berfoto dalam acara Ijtimak Ulama III.
Juga foto saat Lieus Sungkharisma sedang diwawancara mengenakan ikatan kepala bertuliskan kalimat tauhid berwarna hitam.
"Ini orang bela bendera HTI, klean percaya. Mimpin takbir di acara 02, klean ikuti dengan heroik. Sekarang ikutan pula Ijtima' Ulama, klean sami'na wa atha'na," kata Gus Nadir.
Gus Nadir pun mengungkap siapa sosok Lieus Sungkharisma.
Lieus Sungkharisma diketahui memiliki nama asli Li Xue Xiung dan beragama Budha.
"Tahu siapa dia? Lieus Sungkharisma alias Li Xue Xiung (59 tahun, agama: Budha). Masih teriak Indonesia dikuasai C**a-K***r? Dungu!" tulis Gus Nadir.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)