News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Lieus Sungkharisma yang Ditangkap Dugaan Makar: Dulu Pendukung Jokowi, Kini Merapat ke Prabowo

Penulis: Sri Juliati
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara perwakilan keluarga Ahmad Dhani Lieus Sungkharisma sedang menjawab pertanyaan wartawan di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (11/2/2019). Lieus Sungkharisma datang ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta untuk menyerahkan surat penangguhan penahanan dari keluarga Ahmad Dhani. Lieus Sungkharisma berharap pengadilan jangan ikut berpolitik dan tegakkan hukum sebagaimana adanya.

Inilah sosok Lieus Sungkharisma yang ditangkap atas dugaan penyebaran hoaks dan makar. Dulu, ia mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Penyidik Polda Metro Jaya kembali menangkap seorang pendukung Prabowo Subianto, Lieus Sungkharisma, Senin (20/5/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan informasi tersebut.

"Ya, benar (Lieus ditangkap)," ujar Argo seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Argo menyebut, laporan terhadap Lieus telah dilimpahkan Bareskrim Polri ke Polda Metro Jaya.

"Ya, sudah dilimpahkan ke Ditreskrimum," katanya.

Baca: Sosok Kapolri yang Diberhentikan Soeharto, Bermula Ungkap Perkosaan, Pesan Sang Ibu Bikin Tenang

Baca: FAKTA BARU Tour Jihad ke Jakarta Terbongkar, Tarif hingga Agenda, Penyedia: Bukan Sekejam Kata-Kata

Baca: Lieus Sungkharisma Ditangkap di Apartemen Hayam Wuruk Saat Bersama Seorang Wanita

Baca: Lieus Sungkharisma Tiba di Polda Metro dengan Tangan Diborgol dan Pakai Sandal

Lieus dilaporkan Eman Soleman, seorang wiraswasta.

Ia dituduh menyebarkan hoaks dan berniat melakukan aksi makar.

Laporan dengan nomor LP/B/0441/V/2019/BARESKRIM tersebut tertanggal 7 Mei 2019.

Pasal yang disangkakan adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 dan/atau Pasal 15, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 110 jo Pasal 87 dan/atau Pasal 163 jo Pasal 107.

Masih dari Kompas.com, Lieus Sungkharisma sudah tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pukul 10.10 WIB, mengenakan kemeja kotak-kotak biru dan tangan diborgol.

Ia mengaku tidak masalah bila dirinya langsung ditahan dalam penangkapan ini.

"Ditahan ya enggak masalah, saya ikuti saja. Saya langsung ditarik dan diangkat, enggak adil inilah," kata Lieus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

Lantas, siapakah sosok Lieus Sungkharisma yang beberapa waktu ini juga jadi bahan pembicaraan?

Berikut profil Lieus Sungkharisma sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Aktivis sosial kemasyarakatan

Aktivis, Lieus Sungkharisma menunjukkan surat dari Kejari Jaksel yang digunakan untuk membesuk Ahmad Dhani saat dirinya memberi klarifikasi di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya I Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (4/2/2019). (Tribunnews.com/ Rizal Bomantama)

Mengutip dari wikipedia.org, Lieus Sungkharisma alias Li Xue Xiung lahir di Cianjur, Jawa Barat, 11 Oktober 1959.

Lieus Sungkharisma merupakan seorang aktivis sosial kemasyarakatan berdarah Tionghoa-Indonesia.

2. Aktif di berbagai organisasi

Ia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI).

Lieus Sungkharisma juga pernah menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) 1986 - 1991, Ketua di DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Pada 1985, Lieus Sungkharisma menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi).

Ia pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta dan Ketua Umum Multi Culture Society sekaligus Vice President The World Peace Committee.

Beberapa waktu belakangan, Lieus Sungkharisma kerap muncul saat aksi demontrasi bersama ormas Islam seperti FPI dan Presidium Alumni (PA) 212.

3. Pendukung Jokowi di Pilpres 2019

Koordinator masyarakat Peduli MRT Fatmawati yang juga Ketua Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

Saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Lieus Sungkharisma termasuk satu sosok yang getol mengkritik kebijakan Jokowi terkait pembangunan MRT.

Namun, saat Jokowi maju di Pilpres 2019, Lieus Sungkharisma berbalik mendukung Jokowi bahkan menggagas lomba Surat untuk Jokowi.

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Lieus mengaku, dia dulu memang kaget ketika Jokowi meresmikan proyek MRT.

"Saya kaget pas itu, tiba-tiba Jokowi meresmikan MRT, pasti saat itu Jokowi mendapat tekanan dari mana-mana."

"Kalau Jokowi jadi presiden, sudah tidak ada lagi yang bisa menekan dia," kata Lieus, Rabu, 7 Mei 2014.

Dalam lomba itu, ia mengklaim, semua surat yang masuk kemudian akan diserahkan kepada Jokowi dan menjadi masukan.

Menurutnya, bagi 100 penulis surat terbaik, karyanya akan dibukukan dan diberikan kepada Jokowi.

Lieus pun menjanjikan beragam hadiah dengan jumlah yang cukup fantastis.

Juara pertama akan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta dan tablet, juara kedua mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta dan tablet, serta juara ketiga mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta dan tablet.

4. Pendukung Prabowo di Pilpres 2019

Jubir keluarga Ahmad Dhani, Lieus Sungkharisma, berikan keterangan tetang gagalnya konser Hadapi dengan Senyuman Dewa 19 Surabaya saat di depan Rutan Medaeng, Sidoarjo, Senin (11/03/2019). (tribunjatim.com/kukuh kurniawan)

Bila pada Pilpres 2014, Lieus Sungkharisma mendukung Jokowi, kini di Pilpres 2019, ia banting setir.

Ia memutuskan untuk merapat ke kubu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Bahkan, Lieus Sungkharisma didapuk menjadi juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Selain itu, Lieus Sungkharisma juga dikenal sebagai pendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.

Lieus Sungkharisma menilai, Jakarta butuh pemimpin baru untuk menggantikan gubernur saat ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ia menganggap Ahok sudah selayaknya karena tak disukai masyarakat.

"Musuhnya banyak bukan karena dia Tionghoa atau Kristen, tapi karena hatinya jahat," kata Lieus deklarasi kelompok relawan Barisan Teman Agus Sylvi di Let’s Eat Culinary Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2016).

Dia kemudian menyinggung berbagai kasus yang sempat menyeret nama Ahok, satu di antaranya dalam kasus indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Menurut Lieus Sungkharisma, Ahok masih memiliki banyak keburukan yang belum diketahui publik.

Ia berjanji siap membukanya.

"Ngumpulin jelek-jeleknya Ahok, itu bagian saya. Konsepnya Mas Agus mari sosialisasikan ke seluruh warga Jakarta," kata Lieus, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

5. Sempat disindir Nadirsyah Hosen

Lieus Sungkharisma juga menjadi sorotan saat hadir dalam Ijtimak Ulama 3, di Hotel Lor In, Sentul, Rabu (1/5/2019).

Satu di antara hasil pertemuan tersebut, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendiskualifikasi paslon nomor 1, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Kehadiran Lieus Sungkharisma jadi pembicaraan karena dia adalah non-muslim.

Namun, beberapa netter meluruskan, acara tersebut bisa dihadiri tokoh nasional dan tidak mengenal satu golongan.

Tak berhenti sampai di situ, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir juga mengkritik Lieus Sungkharisma.

Nadirsyah Hosen akrab disapa Gus Nadir (FACEBOOK.COM)

Hal tersebut, dikatakan Rais Syuriah PCNU Australia melalui akun Twitter miliknya @na_dirs.

Gus Nadir mengunggah tihga foto yang menunjukkan Lieus Sungkharisma sedang berfoto dalam acara Ijtimak Ulama III.

Juga foto saat Lieus Sungkharisma sedang diwawancara mengenakan ikatan kepala bertuliskan kalimat tauhid berwarna hitam.

"Ini orang bela bendera HTI, klean percaya. Mimpin takbir di acara 02, klean ikuti dengan heroik. Sekarang ikutan pula Ijtima' Ulama, klean sami'na wa atha'na," kata Gus Nadir.

Gus Nadir pun mengungkap siapa sosok Lieus Sungkharisma.

Lieus Sungkharisma diketahui memiliki nama asli Li Xue Xiung dan beragama Budha.

"Tahu siapa dia? Lieus Sungkharisma alias Li Xue Xiung (59 tahun, agama: Budha). Masih teriak Indonesia dikuasai C**a-K***r? Dungu!" tulis Gus Nadir.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini