TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade ditegur karena berteriak-teriak soal korban aksi 22 Mei.
Hal tersebut terjadi ketika Andre Rosiade menjadi narasumber di program acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam (22/5).
Di acara tersebut membahas mengenai tema 'setelah 22 Mei'.
Andre Rosiade sebagai perwakilan dari pihak Prabowo-Sandi tampak menjawab sejumlah anggapan miring terkait pihaknya di pilpres 2019.
Awalnya Ia meminta pihak TKN Jokowi-Maruf Amin dan Yunarto Wijaya untuk tidak mengkritisi Prabowo Subianto terus menerus.
"Bang Kardin, Mba Meutya Hafid, Bang Ferry dan Bang Toto saya ingin menjawab pernyataan mereka sekaligus. Pertama, Bang Ferry jangan hanya mengkritisi Pak Prabowo saja.
Coba dikritisi Pak Jokowi yang narasinya mengajak perang dalam pidato tadi sore," ucap Andre Rosiade.
Andre Rosiade juga membantah jika pihaknya dianggap melakukan delegitimasi KPU dan Bawaslu.
"Memang kami kritis ke KPU dan Bawaslu, kami mengikuti mekanisme yang ada dan melaporkannya.
Bahkan, kami sedang merajut laporan baru yang sesuai formulasi yang diingikan Bawaslu sehingga dugaan TSM ini bisa bersidang," papar Andre Rosiade.