Wiranto ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 hingga era Presiden BJ Habibie.
Sebelumnya, Wiranto pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dalam masa jabatan tercepat, yakni selama enam bulan.
Karir militer Wiranto mulai menanjak sejak menjadi ajudan presiden Soeharto pada tahun 1987 hingga 1991.
Setelah itu karir militernya bersinar menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD hingga Panglima ABRI.
Untuk karir politik, Wiranto memulainya setelah Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden.
Gus Dur memberikan kursi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Pada 2004 lalu, Wiranto pernah mencoba menjadi calon presiden dari Partai Golkar berpasangan dengan Salahudin Wahid.
Saat itu Wiranto maju capres setelah memenangkan konvensi capres yang digelar Partai Golkar.
Akan tetapi langkah Wiranto tak segemilang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla di Pilpres 2004.
Baca: Wiranto Ungkap Keberhasilan Aparat Gagalkan Rencana Pembunuh Hingga Penjarahan Saat Aksi 22 Mei
Ia pun mendirikan partai politik bernama Hanura.
Wiranto kembali maju dalam pilpres 2009.
Saat itu sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Jusuf Kalla.
Hasilnya tetap masih belum menghantarkan Wiranto bersama Jusuf Kalla (JK) memenangi Pilpres.
Pada 2014, nama Wiranto kembali mencuat menjadi bakal calon presiden berpasangan dengan bos MNC Group Harry Tanoe.
Sayang, kedua pasangan ini berpisah sebelum Pilpres berlangsung.