"Nah, orang-orang itu, kalau saudara lihat yang galak-galak itu, yang galak-galak itu, ada Lieus Sungkharisma, ada Kivlan Zen, ada si Eggy Sudjana."
"Ketika belum ditangkap, itu galaknya bukan main, seperti ndak ada orang benar bagi dia," kata Mahfud MD dalam dialog kebangsaan di Universitas Alma Ata, Yogyakarta, Rabu (29/5/2019) sore.
"Begitu dipanggil polisi, diperdengarkan, ‘Nih kamu tanggal sekian ketemu ini, ini suaramu, kamu mau mengadakan ini, kamu merencanakan ini’," bebernya.
"Bahkan ada yang memerintahkan membunuh, itu ada rekamannya," kata pakar hukum dan tata negara ini.
Mahfud melanjutkan, setelah tokoh tersebut diperdengarkan bukti, para tersangka yang diduga melakukan upaya makar ramai-ramai membantah tudingan dan berkilah tidak bermaksud merusak negara.
"Begitu diperiksa, ‘Oh, ya saya ndak anu, ndak akan merusak negara’. Semula, ketika akan ditangkap galak, sesudah keluar (bukti), takut. Karena (bukti) rekamannya lengkap sekarang ini," paparnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Gita Irawan/Wahyu Setiawan N/Kompas.com)