Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan makar Eggy Sudjana dan tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal Kivlan Zen disebut kerap sakit saat menjalani penahanan.
Hal tersebut disampaikan masing-masing kuasa hukum Eggy Sudjana dan kuasa hukum Kivlan Zen.
Kuasa hukum Eggy Sudjana, Pitra Romadoni, mengatakan kliennya kerap mengalami kram di pundak hingga mengalami darah tinggi selama di tahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Ia berharap polisi mengabulkan penangguhan penahanan yang diajukan lantaran kliennya juga memiliki phobia berada dalam ruang atau tempat sempit.
Baca: Respons KPK Sikapi Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Soal Penggunaan Mobil Dinas untuk Mudik
"Kondisi dia (Eggy) naik darah tingginya, kadang di pundak dia kram. Makanya kesehatan dia tidak memungkinkan," ujar Pitra, ketika dikonfirmasi, Jumat (31/5/2019).
"Beliau (Eggy) sangat fobia dengan ruangan sempit. Karena dari faktor usia belum bisa menyesuaikan diri kan begitu dengan lingkungan sekitar, usia beliau ini kan sudah cukup tua," imbuhnya.
Baca: Eggy Sudjana Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Video Provokasi
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, kuasa hukum Kivlan Zen, Djuju Purwantoro juga mengungkap penyakit yang diderita kliennya akibat pemeriksaan berturut-turut melebihi waktu normal.
"Usia beliau (Kivlan) kan sudah cukup tua, 83 tahun jadi dampak dari pemeriksaan berturut-turut yang melewati waktu normal, berdampak pada kondisi beliau flu berat. Di samping ada darah tinggi, ada kolestrol gitu lah," kata Djuju, ketika dikonfirmasi.
Baca: Polisi Tangkap 4 Orang Terduga Pelaku Perusakan Mobil Brimob Ketika Aksi 22 Mei
Karenanya, pihak Kivlan pun berencana untuk segera mengajukan penangguhan penahanan.
Demi mewujudkan hal itu, Djuju mengungkap pihak keluarga Kivlan Zen akan menjadi penjamin.
Namun demikian, tak menutup kemungkinan pula penjamin akan berasal dari pihak lain di luar keluarga.
"Secara keseluruhan, overall, masih oke, masih baiklah, kurang istirahat. Mungkin prioritas pertama dari istri, dan seandainya pun ada tokoh masyarakat bisa menjamin juga kita kasih kesempatan, teman-teman akrab beliau lah," jelas Djuju.