TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar para khatib yang bertugas pada salat Idul Fitri 1440 Hijriyah Rabu (5/6/2019) besok agar mendoakan kedamaian bangsa.
Imbauan tersebut sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Selasa (4/6/2019).
"MUI mengharapkan para khatib idul fitri menyelipkan doa dalam khutbahnya, untuk kedamaian dan kemaslahatan bangsa, serta tetap terpeliharanya keamanan, kenyamanan, dan jauh dari rasa permusuhan yang bisa mengoyak kebersamaan kita sebagai bangsa," kata Niam.
Selain itu, MUI juga mengimbau agar para khotib mendoakan para pemimpin bangsa untuk terus diberi kekuatan untuk membangun bangsa serta para elitnya diberi kekuatan untuk membangun kebersamaan dan menahan diri dari perpecahan.
Baca: Kemenag dan MUI Dorong Realisasi Penyatuan Kalendar Hijriah
Niam mengatakan hakekat idul fitri adalah kesediaan kita untuk berbagi, berbagi permaafan sebelum orang memintanya.
Menurutnya, saling memaafkan adalah kunci untuk merajut tali silaturahmi dan hakekat silaturrahmi adalah menyambungkan tali persaudaraan yang pernah terputus.
"Terputus karena jarak, karena kesalahpahaman, karena pemilu, dan karena sebab apapun. Kita wajib menyambung kembali untuk mewujudkan persaudaraan sejati, tanpa iri dan caci maki," kata Niam
Selain itu MUI juga mengimbau agar umat Islam memperkokoh persaudaraan, baik persaudaraan sesama umat (ukhuwwah Islamiyah), persaudaraan sebangsa (ukhuwwah wathaniyyah) maupun persaudaraan sesama manusia (ukhuwwah Insaniyah).
"Tidak ada lagi sekat yang memisahkan, terutama faktor psikologis akibat sisa-sisa pemilu. Saatnya merajut kebersamaan untuk kemaslahatan bersama. Kerugian bangsa lain yang pecah akibat konflik harus dijadikan pelajaran berharga agar kita tidak jatuh pada kndisi yang sama," kata Niam.
MUI juga mengimbau agar mereka yang sedang liburan di tempat wisata dan sanak keluarga, tetap menjaga ketentuan agama, menjalankan kewajiban shalat dan lainnya serta menghindarkan diri dari hal yang dilarang.
"Selamat menyongsong idul fitri. Jangan lupa menunaikan kewajiban lain seperti zakat fitrah dan juga zakat mal," kata Niam.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada Rabu (5/6/2019).
Hari Raya Lebaran ditetapkan usai Kemenag menggelar sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Kemenag, Senin (3/6/2019).
Lukman mengatakan, dari sidang isbat diketahui hilal sudah terilihat. Sebanyak 12 petugas dari hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan pada 105 titik lokasi di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Mereka adalah petugas yang telah disumpah terkait dengan kesaksian dan penglihatannya.
"Seluruh peserta sidang isbat sepakat bahwa besok telah memasuki 1 Syawal 1440 Hijriah. Dengan demikian maka esok hari kita tidak lagi berpuasa. Besok seluruh umat muslim akan menunaikan Salat Ied," kata Lukman saat memberikan keterangan pers di Gedung Kemenag, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2019).