TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Sosok Rofik Asharudin (22), terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, diketahui memiliki aktivitas sebagai penulup burung.
Hal itu diungkap Masil (19), teman sepermainan Rofik yang tinggal di Dusun Kranggan Kulon, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo.
Sebulan yang ia lalu, ia pernah menawarkan pekerjaan kepada sahabatnya itu.
"Kebetulan saya ada informasi pekerjaan untuknya, namun ia menolak," ujarnya, kepada TribunSolo.com, usai penggeledahan di rumah Rofik, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Baca: Densus 88 Sita Kabel, Arang, dan Serbuk Putih dari Rumah Terduga Pelaku Bom Sukoharjo
Masil mengungkapkan, kepribadian Rofik yang makin tertutup membuat dirinya dan warga sekitar kesulitan untuk berkomunikasi.
Namun, ia mengaku masih sesekali berkomunikasi dengan Rofik.
Hanya saja, ia tak pernah mengatahui secara pasti apa yang membuat temannya itu mengalami perubahan drastis.
Masil menduga, Rofik mendapat pencucian otak dari orang yang tak dikenal.
Apalagi, semenjak Rofik mulai enggan diajak untuk pergi ke masjid.
Rofik diketahui kerap menghilang secara misterius dan tiba-tiba pulang ke rumah.
"Dulu bahkan sampai masuk ke akun Facebook Info Cegatan Solo, masuk daftar orang hilang," ucapnya.
Sosok Tertutup
Terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Senin (3/6/2019) dikenal sebagai sosok yang tertutup.
Semenjak lulus dari salah satu SMK di Solo, terduga pelaku yang bernama Rofik Asharudin jarang berinteraksi dengan warga.
Ia juga jarang terlihat mengunjungi masjid.
Diketahui, terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura ini terbilang cukup muda.
Usianya baru menginjak 22 tahun.
Rofik beralamatkan di Dusun Kranggan Kulon, Desa Wirogunan, Kartasura. Sukoharjo.
Dulu Rofik kerap mendatangi masjid.
Namun setelah lulus dari SMK di Solo, Rofik jarang terlihat di masjid.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).
"(Rofik) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang nggak pernah," kata Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto kepada TribunSolo.com.
"Nggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.
Sudalmanto menjelaskan, Rofik tidak memiliki pekerjaan tetap.
Sehari-sehari, Rofik disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung.
Rofik juga pernah berjualan gorengan.
"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung," kata Sudalmanto.
"Sempat jualan gorengan," imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Sempat Ditawari Pekerjaan oleh Temannya Sebulan Lalu
Penulis: Putradi Pamungkas
Baca: Mobil Jokowi Dikejar Wanita Berbaju Merah Muda Saat Terjebak Macet di Kota Bogor
Baca: Polisi Geledah Rumah Pelaku BOM di Pospam Kartasura
Baca: Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Pos Polisi Kartasura Sehari-hari Bekerja Sebagai Penjual Gorengan