TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tujuh hari sudah Kristiani Herrawati meninggal dunia akibat penyakit kanker darah.
Foto-foto wanita yang kerap disapa Ani Yudhoyono itu masih tersimpan rapi dan bersih di dalam rumahnya.
Baca: Silaturahmi AHY ke Jokowi-Megawati dan Cuitan Andi Arief, Akankah Demokrat Berpaling ke Jokowi?
Tiga foto ukuran besar, tampak terlihat disaat Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan dua putranya mengadakan pengajian di Pendopo rumah, Jumat (7/6/2019) malam.
Dua foto Ani Yudhoyono setengah badan, mengapit satu foto kebersamaan Ani dan SBY saat berada di rumah sakit.
Foto yang diambil ketika putri Sarwo Edhie Wibowo itu dalam perawatan di rumah sakit.
SBY ketika berziarah di pusara perempuan yang dinikahinya selama 46 tahun itu, mengatakan masih menyimpan kenangan yang terakhir, ada fotonya.
"Ia terlihat cantik, dan bersih. Kapan-kapan kita lihat, pasti bahagia," kata dia.
"Tadi malam, saya masuk ke perpustakaan melihat kembali foto-foto Ibu Ani hampir semuanya berbaju merah. Flamboyan telah pergi," ucapnya.
Di Perpustakaan rumah, SBY masih kerap menunjuk foto Ani Yudhoyono yang tersimpan.
Ia terlihat masih sangat terpukul dan menangis ketika melihat senyum ibu negara itu di dalam bingkai.
Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan menceritakan, SBY tidak dapat menahan tangis begitu masuk ke dalam perpustakaan dan melihat foto-foto istrinya.
"Saat hari-hari awal, beliau terus menangis. Belakangan, sudah terlihat sedikit lebih tegar. Meski di momen-momen tertentu dia kembali menangis," jelas Hinca.
Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh pengurus partai yang sering berada di Cikeas. Hanya mencoba untuk menenangkan ketua umum mereka.
"Kamipun kehilangan," ujarnya.
Ia bersyukur SBY selama ditinggali oleh Ani, tidak kehilangan nafsu makannya. Pria yang lahir di Pacitan 69 tahun silam itu, makan seperti biasa.
"Beruntung, beliau tidak hilang nafsu makannya. Beliau tetap makan seperti biasa. Saat lebaran kemarin juga beliau tetap makan khas hari raya bersama Mas Agus dan Mas Ibas, sama menantu dan cucu juga," ungkapnya.
Pekan depan, SBY berencana untuk tinggal di jalan Kuningan Timur, Jakarta Selatan selama satu minggu.
Kemudian kembali lagi ke Cikeas.
Belum ada agenda politik yang akan dilakukan olehnya.
Kata Hinca, SBY akan menata hati hingga waktu yang tidak dapat dipastikan.
Agenda partai berlambang Mercy itu akan dipegang oleh Hinca Panjaitan.
Baca: Kata Mereka tentang Pribadi Mendiang Ani Yudhoyono Semasa Hidupnya
Terutama fokus mereka untuk gugatan sengketa pemilihan legislatif di Mahkamah Konstitusi.
"Untuk agenda MK, nanti saya yang akan jalankan. Sejauh ini Pak SBY masih akan terus menata hati," ucap Hinca Panjaitan.
Sosok Cerdas, Rasional, Humanis dan Tangguh
Mantan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa hadir dalam upacara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, (2/6/2019).
Hatta Rajasa menceritakan sosok besannya itu. Menurutnya, Ani Yudhoyono sosok yang sangat cerdas dan rasional.
"Namun beliau juga sangat humanis dan tegas," kata Hatta Rajasa.
Hatta menceritakan kenangan terkahirnya bersama Ani Yudhoyono.
Pada 2 Februari lalu, Hatta mengantar Ani Yudhoyono berobat ke Singapura. Dalam pesawat tersebut Ani Yudhoyono mengatakan akan pulang bersama-sama lagi.
Baca: Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Tidak Tampak di Pemakaman Ani Yudhoyono
"Ibu Ani bilang Insya Allah kita akan pulang bareng-bareng lagi. Saya memang sudah pulang lagi sama Ibu, tapi Ibu pulang naik pesawat hercules dan Ibu sudah tidak ada," pungkasnya.
Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) bercerita mengenai sosok ibunya, Ani Yudhoyono semasa hidup.
Menurut AHY semasa hidupnya, Ani Yudhoyono sangatlah tangguh dan menginspirasi.
"Sebagai perempuan yang lahir dari keluarga prajurit, istri prajurit dan ibu dari prajurit TNI, Ibu Ani dibentuk dan terbentuk menjadi perempuan yang tegar kata tersebut sangat konsisten hingga akhir hayatnya ," kata AHY.
Salah satu contohnya menurut AHY adalah ketika Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah.
Ibunya tersebut menurut AHY mengatakan bahwa tidak akan menyerah.
"Tidak pernah menyalahkan siapapun, setiap treatment medis yang diberikan dokter beliau dicatat rapi dengan tulisan tangan sendiri, sama sekali tidak ada keluh kesah dari beliau," katanya.
Selain itu, Ani Yudhoyono menurut Agus selalu ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa. Banyak gagasan yang ia berikan untuk kebaikan bangsa Indonesia.
Baca: Momen SBY Bersalaman dengan Megawati di Pemakaman Ani Yudhoyono
"Program KIP, Indonesia sehat, Indonesia hijau, Indonesia peduli adalah sebagian saja dari implementasi gagasan beliau," katanya.
Ani Yudhoyoni juga menurut Agus selalu menanamkan nilai kebaikan bagi anak-anaknya. Nila nilai tersebut yakni, berani menegakkan kebenaran dan keadilan. Menghadapi tantangan dengan tegar dan semangat pantang menyerah , serta selalu bersyukur.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan rakyat Indonesia pasti begitu merasa kehilangan atas meninggalnya Ani Yudhoyono.
Sebab ia percaya, seluruh perlakuan dalam perjalanan hidup mendiang, membawa manfaat bagi sekitarnya.
"Kita percaya ibu Ani, seluruh hidupnya itu bermanfaat bagi semua. Insya Allah khusnul khatimah. Dimuliakan di sisi Allah," kata Anies di rumah duka, Minggu (2/6/2019).
Menurutnya, Ani adalah sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja. Tanpa memandang latar belakang mereka. Baik itu suku, ras, etnis, agama dan lainnya.
Ani dimata Anies merupakan wanita tangguh yang senang berbicara dengan banyak orang tanpa dibatasi pembawaan lahiriah mereka.
Baca: Daimler Commercial Siapkan Bengkel Siaga dan 4 Service Point untuk Bus Mudik Mercedes-Benz
Ia tumbuh di dalam keluarga pejuang. Seperti yang tampak pada rekam jejak sang ayah, Letnan Jenderal TNI (purn) Sarwo Edhie Wibowo menumpas segala sepak terjang PKI di Indonesia.
"Tumbuh besar dari keluarga pejuang. Ayahnya, Pak Sarwo Edhie Wibowo kita semua kenal sebagai salah satu tokoh dalam pemberantasan PKI di Indonesia," jelas Anies.
Baca: Warga Padati TMP Kalibata, Turut Berduka Cita Ya Pak SBY, Mas Agus, Mas Ibas. . .
Ani, bersama sang suami Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menerapkan status keluarga pejuang itu.
Mereka berdua mengarungi langkah di pemerintahan negeri ini dengan pengaruh-pengaruh baik yang bisa dirasakan hingga kini.
"Dan perjalanan hidup beliau adalah perjalanan hidup bersama pak SBY, dimana keduanya mengabdi untuk bangsa dan negara," pungkasnya.
Komitmen Terhadap Persoalan Ibu dan Anak Serta Lingkungan
Mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yenny Wahid mengaku banyak kenangan terhadap sosok Ani Yudhoyono.
Yenny Wahid mengatakan Ani Yudhoyono merupakan sosok perempuan yang mempunyai komitmen tinggi terhadap persoalan ibu dan anak.
Baca: Momen Jabat Tangan Megawati dan SBY saat Prosesi Pemakaman Ani Yudhoyono
"Salah satu yang berkesan itu ketika beliau diminta jadi Unicef untuk memperjuangkan soal perlunya ada ruang menyusui untuk ibu-ibu yang ingin memberi ASI eksklusif ya, di ruang publik," ujar Yenny Wahid usai menghadiri pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan ( TMP) Kalibata, Jakarta, Minggu, (6/2/2019).
Menurut putri presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid itu, komitmen yang tinggi tersebut telah berhasil membuat ruang menyusui menjadi kebijakan resmi pemerintah.
Selain itu menurutnya, banyak perjuangan Ani Yudhoyono yang bisa terus dilanjutkan sekarang ini.
Salah satunya yakni kecintaan terhadap lingkungan hidup, dengan membudayakan menanam pohon.
"Di luar itu yang menginspirasi yakni bagaimana kesetiaan beliau ke suami. Bagaimana pengabdian beliau, perlindungan beliau ke anak-anaknya, kasih sayang beliau kepada keluarganya, itu semua bisa kita contoh," katanya.
Belum lagi ketegaran Ani Yudhoyono dalam menghadapi permasalahan atau ujian hidup.
Yenny Wahid mengaku sangat mengetahui bagaimana Ani Yudhoyono begitu tegar dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.
"Kebetulan kami juga ke Singapura. Kita juga beberapa kali menguatkan beliau ke sana. Ketika beliau sakit, memberikan semangat untuk berjuang mengatasi penyakitnya," pungkasnya.