TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan bahwa pihaknya belum berkomunikasi dengan Habil Marati yang menjadi tersangka dalam kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei.
Habil merupakan kader PPP yang pernah menjabat sebagai bendahara partai era kepemimpinan Suryadharma Ali.
"Kan gini pak Habil ini kan selama ini komunikasi dengan kami melalui nomor handphone tertentu kan, apa nomor itu kan yang selalu kami hubungi tetapi belum," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu, (12/6/2019).
Baca: Sekjen PPP: Habil Marati Pernah Jadi Bendahara PPP Era SDA
Saat ini pihaknya menurut Arsul mencoba membangun komunikasi dengan Habil melalui orang dekatnya di PPP.
Ia berharap komunikasi dapat terjalin saat ini.
"Nah yang kami apa coba bangun komunikasi adalah melalui teman-teman beliau juga yang ada di PPP tentu nanti mudah-mudahan kami bisa berkomunkaai lah apa yang sebetulnya terjadi dengan beliau," katanya.
Baca: Tim Pansel Capim KPK Bahas Kendala dan Keberhasilan Komisi Antirasuah Bersama Pimpinan
Terkait kasus yang menjerat Habil, Arsul berharap dapat diproses sesuai hukum yang berlaku dan sesuai dengan bukti yang ada.
Pihaknya kata Arsul tidak akan menghalang-halangi proses hukum tersebut.
"Prinsipnya bagi PPP adalah proses hukum itu terhadap siapapun kalau memang kalau memang ada bukti-bukti yang cukup ya memang harus dilakukan ya. Itu sesuatu yang apa tidak akan kami halang-halangi atau komentari secara negatif," katanya.