TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memastikan agenda perdana sidang sengketa pemilu 2019 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Jumat (14/6/2019) esok, akan berjalan aman dan damai.
Hal itu disampaikan, mantan panglima ABRI itu saat ditemui di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).
Wiranto mengatakan, aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI akan bersiaga mengawal sidang tersebut.
"Saya sampaikan bahwa aparat keamanan baik Kepolisian atau TNI terus bersiaga penuh untuk menjaga berbagai kemungkinan yang mungkin dapat terjadi," ujar dia.
Menurut dia, pihaknya tak menginginkan kejadian pada 21-22 Mei terulang kembali.
Lebih jauh, Wiranto menyatakan, pengamanan juga dilakukan di daerah-daerah yang dianggap kritis.
Baca: Jokowi Tawarkan Oposisi Bergabung, Pengamat: Prabowo Berkeras Gerindra Tak Bergabung
"Jadi aparat keamanan, selalu waspada ya menjaga keamanan dan kemungkinan yang terjadi sudah diantisipasi sehingga masyarakat tenang ya baik di ibu kota maupun di daerah-daerah yang dianggap kritis, saya kira aparat keamanan terus berjaga-jaga," jelas Wiranto.
Polda Metro Jaya diketahui akan menyiapkan 12 ribu personel untuk pengamanan jalannya sidang perdana yang akan memutuskan apakah sengketa atau gugatan bisa berlanjut atau tidak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, memastikan pihaknya dibantu oleh TNI serta pemerintah daerah dalam melakukan pengamanan sidang.
Selain itu, pihak kepolisian telah berkomunikasi dengan MK terkait mekanisme sidang.
"Pada prinsipnya TNI-Polri dan Pemda kita siap. Nanti juga akan ada rekayasa diberlakukan. Kita juga udah cek komunikasi dengan MK," ujar Argo di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2019).