News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

6 Fakta Amsor, Penyerang Sopir Bus hingga jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Polres Majalengka bersama petugas penyelamat mengevakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Cipali KM 150, Senin (17/6/2019). Sebanyak 12 orang tewas setelah mengalami tabrakan maut di Tol Cipali pada Senin 17 Juni 2019 dini hari.

Inilah enam fakta Amsor, penumpang bus yang ditetapkan jadi tersangka dengan pasal pembunuhan dalam kecelakaan maut di Tol Cipali.

TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah menetapkan Amsor (29) sebagai tersangka kasus pembunuhan sebagaimana diatur di Pasal 338 KUH Pidana.

Amsor merupakan penumpang bus PO Safari yang mengalami kecelakaan maut di KM 150+900 Tol Cipali jalur A.

Kecelakaan ini menewaskan 12 orang serta sejumlah orang luka-luka pada Senin (17/6/2019) dini hari.

"Sudah‎ ditetapkan tersangka atas dugaan tersangka merebut kendali hingga menyebabkan kematian."

"Kami terapkan pasal 338 juncto Pasal 359 KUH Pidana tentang menyebabkan orang meninggal," ujar Kapolres Majalengka AKBP Mariyono via ponselnya, Selasa (18/6/2019).

Baca: Adik Amsor Sebut Kakaknya Seperti Diikuti dan Dibayang-bayangi Sesuatu

Baca: Rekan Daryono, Korban Kecelakaan Tol Cipali Ungkap 2 Hal Aneh Sebelum Korban Tewas

Lantas, seperti apa dan bagaimana sosok Amsor yang menyerang sopir bus, merebut kemudi, hingga menyebabkan kecelakaan maut di Tol Cipali.

Berikut empat fakta tentang Amsor sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari Tribun Jabar:

1. Berprofesi sebagai sekuriti

Amsor merupakan sekuriti di Gandaria Tower Jakarta.

Rupanya, Amsor menumpang bus dari Jakarta menuju ke Cirebon.

Ia disebut akan pulang ke kampung halamannya di kawasan Watubelah, Sumber, Cirebon.

2. Sosok Amsor di mata tetangga

Di mata para tetangga, Amsor dikenal sebagai sosok yang baik, murah senyum, serta setia kawan.

Mukhlas, tetangga Amsor mengaku tak menyangka, jika kawan SD hingga SMP-nya itu menjadi penyebab kecelakaan maut.

Bahkan, Mukhlis tidak bisa tidur setelah melihat berita mengenai Amsor di YouTube.

"Saya kenal dia dari SD, kaget banget pas dengar kabar soal Amsor," kata Mukhlas (29) kepada Tribun Jabar.

"Baru bisa tidur pas menjelang Subuh, kepikiran Amsor terus soalnya," ujar Mukhlas.

Baca: Pengakuan Keluarga Penyerang Sopir Bus yang Sebabkan Kecelakaan di Tol Cipali, Fakta Lain Terungkap

Baca: Amsor, Penumpang Bus yang Serang Sopir dan Picu Kecelakaan Maut di Tol Cipali jadi Tersangka

Sementara tetangga Amsor lainnya, Nurkhotimah (37) mengenal Amsor sebagai sosok pendiam sejak bekerja di Jakarta.

Amsor yang semula sering bergaul, tiba-tiba memilih berdiam diri di rumah.

"Kerja di Jakarta itu baru beberapa bulan, sebelumnya satpam di Cirebon, pindah-pindah kerjanya," ujar Nurkhotimah.

Menurut dia, saat pulang ke Cirebon, Amsor jarang terlihat keluar rumah.

Namun, teman-temannya masih sering berkumpul di rumahnya saat ia tengah pulang.

"Orangnya baik, dari dulu sampai sekarang kalau ketemu pasti menyapa," kata Nurkhotimah.

 3. Sang Adik sebut Amsor diikuti dan dibayang-bayangi sesuatu

Korban kecelakaan Maut Tol Cipali (KOMPAS.com/ MUHAMMAD SYAHRI RAMADHAN)

Sementara itu, Ketua RT lokasi Amsor tinggal, Rusbandi, kala itu, adik Amsor, Emah bercerita mengenai peristiwa yang menimpa kakaknya.

Menurut dia, Amsor merasa tak tenang karena ada rekan kerja yang tidak menyukainya.

Bahkan, Amsor menaiki bus tersebut karena ingin pulang kampung kembali ke keluarganya.

"Kata adiknya itu Amsor seperti ada yang mengikuti, dibayang-bayangi sesuatu," ujar Rusbandi.

Ia mengatakan, perasaan tersebut dirasakan Amsor sejak berangkat menuju Cirebon.

Bahkan, Amsor merasa seperti ingin dibunuh sehingga merasa was-was dan ketakutan.

4. Kronologi penyerangan Amsor pada sopir bus

Mobil Xpander yang hancur lebur setelah tabrakan di Tol Cipali (tribunjabar/eki yulianto)

Berdasarkan kronologi kejadian yang dibeberkan polisi, Amsor tampak secara sengaja menyerang sopir bus PO Safari.

Kepada polisi, Amsor mengaku akan dibunuh oleh sopir dan kenek bus.

Hal tersebut diakui karena Amsor mendengar percakapan telepon sopir dan kenek.

"Dari pengakuannya itu, sopir dan kenek bus ingin membunuhnya," ujar Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan Tribun Jabar.

Setelah keduanya berbincang lewat telepon, Amsor melakukan penyerangan.

Saat menyerang sang sopir, Amsor mengaku berusaha mengambil alih kemudi bus.

Sopir tak tinggal diam dan berujung ia serta Amsor rebutan kemudi.

Hal tersebut malah membuat bus malah menyeberang ke jalur yang berlawanan.

Akibatnya, bus berpelat nomor H 1469 CB itu menabrak sejumlah kendaraan lain pada jalur arah Jawa Tengah ke Jakarta.

"Diduga akibat perebutan kemudi itu bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," kata Irjen Pol Rudy.

Ada tiga kendaraan yang tertabrak, yakni Mitsubishi Xpander, Toyota Inova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Truk berpelat nomor R 1436 ZA.

5. Keterangan dari saksi kunci

Masih kata Rudi, ditetapkannya Amsor sebagai tersangka dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan melalui pemeriksaan saksi hingga pelaku.

Satu di antara saksi kunci, W di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon menjelaskan kepada polisi, melihat langsung Amsor menyerang sopir.

“Penting sekali saksi ini. Saksi ini mengatakan, kepada saya, kepada kapolres, ibu itu di belakang sopir duduknya."

"Tiba-tiba ketika sopir dengan kenek telfon-telfonan, ada seorang yang menyerang sopir, datang ke tempat sopir, seperti mau mengambil alih, dan ibu itu udah gak lihat lagi tiba-tiba terjadi kecelakaan,” kata Rudy.

Melalui keterangan saksi kunci itu, tim kepolisian mencari tahu keberadaan penumpang yang menyerang sopir.

6. Hasil tes urine Amsor

Setelah mendapatkan keterangan dari Amsor terkait alasannya melakukan penyerangan, Rudy bersama tim langsung melakukan serangkaian pemeriksaan.

Mereka melakukan tes urine terhadap Amsor, dan hasilnya negatif.

"Amsor masih dirawat, yang bersangkutan belum diperiksa. Diperiksa psikiater saja muntah."

"Untuk kepentingan pemeriksaan, rencananya mau kami pindah ke Majalengka," ujar Mariyono.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Tribun Jabar-Ahmad Imam Baehaqi/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini