Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai memenangkan Pemilu 2019, PDI Perjuangan langsung berbenah struktur partai.
Untuk itu, seluruh kader diminta untuk tidak mengedepankan ego pribadi, namun menjadikan kepentingan partai sebagai hal yang utama.
Hal itu disampaikan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, merespons kemenangan di pemilu 2014 dan 2019.
Atas hasil kerja keras itu, Hasto menyebutkan kader partai boleh berbangga karena bukan hanya berhasil menjadikan Jokowi sebagai presiden periode kedua.
Namun juga menempatkan kadernya menjadi Ketua DPRD di 18 propinsi. Artinya lebih dari 50 persen ketua DPRD tingkat propinsi dipimpin oleh kader partai itu.
Baca: Dampingi Jokowi, Herman Deru Hadiri 34th ASEAN Summit di Bangkok
Baca: Kisah Pengabdian Mantri Patra di Pedalaman Papua, Helikopter Pemda Baru Tiba 4 Hari Usai Kematiannya
Baca: Menlu Iran Beberkan Pesawat Mata-mata AS yang Ditembak Jatuh Mengintai Sejak Akhir Mei
Namun, Hasto menambahkan, tantangan ke depan akan lebih berat karena PDIP harus bisa mempertahankan kemenangan, dan bahkan meningkatkannya.
Maka partai pun harus berbenah sehingga siap dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Yang pertama kali dilakukan adalah pembenahan struktur.
"Kemenangan Pemilu 2024 akan ditentukan perubahan struktur saat ini. Jangan kedepankan ego, tapi kedepankan kepentingan partai," tegas Hasto Kristiyanto di hadapan ratusan pengurus PDIP Jawa Timur.
Para petinggi partai di Jawa Timur berkumpul dalam rangka rapat kerja daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di Surabaya, Minggu (23/6/2019) siang.
Dalam konteks itu pula, PDI Perjuangan mendorong agar para pengurus partai di daerah melakukan pembenahan organisasi demi mewujudkan prinsip partai pelopor dan partai modern.
Lebih lanjut, kata Hasto, partai harus punya kesadaran politik, organisasi, dan lingkungan.
Wujudnya, ke depan, pengurus partai di setiap tingkatan harus bisa menggunakan ilmu-ilmu terapan, riset, serta penelitian pengembangan (Litbang).
Sementara dari sisi sikap, yang terutama adalah penegakkan disiplin.
Salah satu faktor lingkungan yang harus dilihat adalah bagaimana tren penggunaan alat komunikasi modern di kalangan masyarakat.
Maka para pemimpin partai di daerah harus bisa memastikan gerak partai tetap ideologis namun dengan memanfaatkan alat modern sebagai alat perjuangan.
"Jadi berbicara struktur harus bicara ideologis namun juga harus melek teknologi. Tak bisa lagi kalau tak berubah. Karena jaman sudah berubah. Ketua DPC kita adalah orang yang top dan melek teknologi," jelas Hasto.