TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan perkembangan terkait informasi gempa bumi yang terjadi di dua wilayah, Papua dan Maluku.
Ia mengatakan bahwa gempa yang berpusat di Laut Banda dan dirasakan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Perlu kami sampaikan juga informasi mengenai gempa bumi tektonik di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yaitu tepatnya pusat gempa di Laut Banda, tidak berpotensi tsunami," ujar Dwikorita, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
Dwikorita kemudian menambahkan bahwa gempa bumi tidak hanya terjadi di Maluku saja, namun juga wilayah lainnya yakni Papua.
Baca: Sejumlah Gempa Landa 7 Wilayah di Indonesia, Papua Diguncang 13 Gempa Kali Susulan
Untuk di kawasan Jayapura, gempa dirasakan dengan skala MMI II-III.
"Guncangan gempa bumi ini, dilaporkan dirasakan di wilayah Jayapura, yaitu dengan skala MMI II-III," jelas Dwikorita.
Sedangkan dua lokasi lain di Papua, yakni Sarmi dan Wamena mengalami skala beragam.
"Dan kemudian di wilayah Sarmi dengan MMI III-IV, artinya ini dirasakan dan juga di wilayah Wamena dengan intensitas skala MMI 2 juga dirasakan," kata Dwikorita.
Baca: Belahan Rok Punya Tujuan Khusus, 5 Hal tentang Seragam Pramugari Lion Air yang Jarang Diketahui
Perlu diketahui, untuk gempa yang terjadi di Laut Banda, terjadi pada pukul 09.53 WIB di titik koordinat 6,44° LS dan 129,17° BT.
Pusat gempa berada pada 225 km kedalaman laut.
Untuk gempa tersebut, guncangan dirasakan sebesar 7,7 skala richter kemudian turun 7,4 skala richter.
Sementara itu, gempa lainnya terjadi di Papua dengan guncangan sebesar 6,1 skala richter.
Gempa tersebut berada di kedalaman 10 km dan dirasakan di beberapa wilayah di Papua, seperti Jayapura, Wamena dan Sarmi.