Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengatakan perlu gerakan masif dan kepedulian tinggi dari masyarakat untuk memerangi narkotika.
Terlebih narkoba telah merusak generasi muda dan jaringannya sangat terorganisir menembus sekat-sekat perbatasan antar negara.
Baca: Memprihatinkan, Konsumsi Narkoba di kalangan Milenial Naik dari 24 Persen Jadi 28 Persen
"Sindikat narkoba itu terorganisir, kerja rapih dan rahasia. Oleh karena itu, perang terhadap narkoba tidak boleh setengah-setengah. Harus komprehensif melibatkan elemen bangsa, instansi pemerintah serta masyarakat," ucap Heru Winarko dalam acara Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di The Opus Grand Ballroom At The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Heru juga menuturkan selama ini jumlah konsumsi narkoba di Indonesia terus meningkat serta korbannya meluas hingga remaja serta anak-anak, kepala daerah bahkan unsur TNI serta Polri.
Termasuk adanya penggunaan teknologi yang makin canggih juga berdampak pada pemanfaatan teknologi internet untuk berdagang narkoba.
"Teknologi meningkat, perdagangan narkoba juga meningkat sampai muncul jenis narkoba baru. Itu semua turut menjadi tantangan dan hambatan kami," tuturnya.
Berdasarkan data tahun 2018, kata Heru Winarko, sejak 2009-2017 terdeteksi ada 803 jenis narkoba yang beredar di dunia.
Dari 803 itu, sebanyak 74 jenis diantaranya sudah beredar di Indonesia.
Sayangnya, baru 65 jenis narkoba yang diatur oleh Kementerian Kesehatan, sisanya 9 jenis narkoba belum diatur.
Terakhir, jenderal bintang itu mengungkap selama satu tahun terakhir mulai Januari-Desember 2019, lembaganya berhasil mengungkap 46 ribu kasus narkoba serta 42 ribu kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca: Digeruduk GP Anshor di Balai Kota, Ustaz Felix Siauw : Kita Terbuka Diajak Diskusi
Sementara untuk barang bukti, jajarannya berhasil menyita 8,23 ton sabu dan 1 juta ekstasi.
Guna memperkuat kinerja BNN, sudah dibangun pula pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Lido berikut laburatorium dan pelatihan bagi anjing pelacak atau K9.