TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani angkat bicara mengenai kabar adanya orang yang membuat KTP Prabowo - Sandi.
Menurut Arsul Pemilu Presiden pasti akan menyisakan kekecewaan pada pihak-pihak yang kalah.
Eksepresi kekecewaan tersebut menurut Arsul, modelnya bermacam-macam, termasuk membuat KTP Prabowo-Sandi.
"Tentu memang Pilpres harus kita akui menyisakan kekecewaan tentu di sebagian pendukungnya pak Prabowo Sandi. kemudian tentu ekspresi kekecewaan bisa bermacam-macam, sepanjang tak melannggar UU," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/7/2019).
Oleh karena itu pihaknya menurut Arsul menyikapi biasa saja dengan adanya orang-orang yang membuat KTP Prabowo-Sandi, selama tidak melanggar hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Karena bila disikiapi secara emosional atau reaksioner, maka tujuan menyatukan kembali masyarakat indonesia yang terbelah karena Pemilu akan semakin berat.
Baca: Cak Imin Boyong Pengurus PKB Seluruh Indonesia Bertemu Jokowi
"Saya kira itu kita sikapi dengan bijak. saya yakin itu sifatnya sementara, kan aspirasinya macam-macam, ada yang minta pak Prabowo Sandi bikin bank sendiri, itu wajar-wajar saja, bikin bank bukan sesuatu yang dilarang, diperbolehkan asal syarat-syarat menurut UU perbankan dan peraturan BI dipenuhi. mau bikin kartu tanda anggota khusus engga masalah, sepanjang organisasinya bukan organisasi yang terlarang," katanya.
Arsul yakin seiring waktu kekecewaan karena kalah di Pemilu Presiden akan pudar. Masyarakat akan kembali bersatu dan menjalani kehidupan sehari-hari tanpa dibayangi perbedaan pilihan politik.
"Tapi kita harus punya optimisme dan keyakinan bahwa pada satu titik itu semuanya akan menyatu meskipun posisinya berbeda-beda," pungkasnya.