TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astronacci Aviation mengadakan World Tour Flight dari Malaysia, Indonesia, dan Australia.
Dua pilot asal Indonesia yakni Captain Gema Goeyardi (flight instructur) dan Capt Farandi Angesti (lulusan 14DAYPILOT Flight Academy) menerbangkan pesawat single engine Cirrus SR20 bernomor registrasi N96706 dengan melintasi Samudra Hindia.
Dalam penerbangan tersebut, Capt Gema Goeyardi pun akan didampingi seorang pilot asal Singapura Verlyn Yang lulusan dari 14DAYPILOT Flight Academy.
“Saya senang terbang bersama Lulusan 14DAYPILOT Flight Academy karena mereka sudah dipersiapkan
dengan baik sejak awal untuk jadi pilot professional dan tangguh," kata Capt Gema Goeyardi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (3/7/2019).
Sebagai informasi Astronacci Aviation Astronacci Aviation adalah sebuah Pilot Provider dan Private Jet Charter Business yang berbasis di Amerika Serikat.
Baca: Rusdi Kirana Nyalon Anggota BPK, Pengamat: Harusnya BPK Bebas Dari Politisi
Baca: Kejati DKI Serahkan Dokumen Dakwaan Hingga Tuntutan Sendy Pericho ke KPK
Baca: Double Job! Maudy Ayunda Perankan Ainun Muda dan Nyanyikan Soundtrack Film Habibie & Ainun 3
Perlu diketahui perjalanan lintas negara ini perlu persiapan yang matang dan banyak yang harus dipertimbangkan untuk membuat penerbangan lancar dan aman.
Faktor internal yang harus dipersiapkan seperti kelayakan pesawat untuk bisa terbang, terutama untuk terbang dengan jarak yang cukup jauh, serta kelayakan dari seorang Pilot itu sendiri.
Sebelum penerbangan lintas negara dimulai, Capt Gema dan Farandi Angesti sudah banyak persiapan mengenali medan-medan yang akan mereka lintasi melalui flight simulator.
Dari segi bahan bakar, weight and balance, dan berfungsinya instrumen kokpit pun harus di pertimbangkan.
Dalam penerbangan kali ini membawa ekstra tanki bahan bakar (avgas 100LL) untuk mengantisipasi karena tidak semua bandar udara mempunyai bahan bakar pesawat berjenis avgas 100LL.
“Terbang single engine keliling dunia terutama melintasi Samudra Hindia dengan pesawat yang berat dan fuel terbatas sangat menantang dan lebih sulit daripada menerbangkan pesawat jet, butuh skill, knowledge, dan persiapan matang,” kata Capt Gema Goeyardi.
Kemudian, faktor eksternal yang harus dipertimbangkan dalam penerbangan lintas negara ini di antaranya cuaca, flight plan, medan, rute penerbangan, dan dokumen-dokumen legal, seperti surat perizinan.
Persiapan penerbangan lintas negara ini tidaklah semudah persiapan-persiapan penerbangan jarak dekat.
Apalagi dengan menggunakan pesawat yang bermesin tunggal dan dengan pesawat yang tidak mampu terbang dengan jarak jauh.
Tidak seperti pesawat jet lainnya, Cirrus SR20 hanya bisa menampung bahan bakar avgas 100LL sebanyak 56 US gall atau setara dengan 212 liter dimana rute penerbangan ini tidak bisa terbang langsung menuju Autralia.
Banyak sekali bandar udara yang akan dihampiri untuk bisa mengisi bahan bakar dan istirahat untuk para pilot.
Penerbangan pertama pesawat akan dipiloti Capt Gema Goeyardi didampingi co-pilot Farandi Angest.
Kedua pilot terbang dari bandara pertama di Malaysia, melewati Indonesia, dengan tujuan akhir Australia.
World Tour flight dimulai tanggal 29 Juni 2019 dari bandara Johor Bahru atau Senai International Airport (WMKJ), Malaysia, menuju Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (WIPP), Palembang.
Di Pelembang dilakukan pengisian bahan bakar, kemudian dilanjutkan penerbangannya menuju Bandar Udara internasional Halim Perdanakusuma (WIHH),
Jakarta Timur.
Penerbangan pertama ini merupakan penerbangan pertama masuk ke wilayah Indonesia dan dilanjutkan ke beberapa Bandara di Indonesia untuk mencapai destinasi terakhir di Australia.
Pada 30 Juni 2019, Capt Gema Goeyardi dan Farandi Angesti melanjutkan penerbangannya dari bandar Udara internasional Halim Perdanakusuma (WIHH), Jakarta Timur, menuju WARR (Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya) untuk melakukan pengisian bahan bakar (AVGAS 100LL.
Kemudian pada hari yang sama, penerbangan dilanjutkan menuju Bandar Udara Internasional Ngurah Rai (WADD), Bali, Indonesia
Pada masa berhentinya di Bali, ada pergantian awak yaitu Second in Command Farandi Angesti akan digantikan Verlyn Yang untuk perjalanan menuju ke Australia, dan Pilot Capt Gema Goeyardi.
Perjalanan dilanjutkan pada 1 Juli 2019 menuju Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin (WADB), Bima, dan di hari yang sama penerbangan dilanjutkan menuju El Tari (WATT), Kupang, Indonesia.
Pada 2 Juli 2019 pukul 14.00 siang, Capt Gema Goeyardi telah berhasil landing di Bandar Udara Internasional Darwin (YPDN), Australia, dari El Tari (WATT), Kupang, Indonesia, setelah 4.5 jam penerbangan melintasi Samudra Hindia dan melanjutkan penerbangan ke Gold Coast.
Setelah sampai di Darwin, Capt Gema Goeyardi bersama dengan Verlyn Yang berencana akan melanjutkan perjalanannya ke bandara Tennant Creek Airport (YTNK) - Mount Isa Airport (YBMA)-Longreach Airport (YLRE) - Charleville Airport (YBCV) dan akan mendarat dengan tujuan akhir di Gold Coast Airport (YBCG).
Dengan adanya World Tour ini, Astronacci Aviation, berharap dapat meluaskan General Aviation khususnya di Indonesia karena di Indonesia bisa dikatakan General Aviation masih sangat minim.
Peluang untuk pilot Indonesia pun akan sangat membantu dengan adanya General Aviation, dengan memudahkan pilot-pilot dengan jam terbang rendah dapat terbang dan menambah pengalaman terbang.
Dengan mengembangkan General Aviation di Indonesia Astronacci Aviation berharap ini dapat membantu motivasi pilot-pilot muda untuk terus terbang dan tidak hilang skill terbangnya.
“Saya sebagai FAA Safety Representative dan Flight Instructor berharap event ini bisa memotivasi pilot muda Indonesia untuk terus belajar dan aktif dalam meningkatkan proficiency. Suatu hari general aviation akan besar di Indonesia,” kata Capt Gema Goeyardi.