Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, mengimbau agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) turut mengambil peran dalam pembangunan 'Toko Serba Ada' dan Pusat Logistik Berikat (PLB) di kawasan perbatasan.
Tak hanya BUMDes, ia menyebut pengusaha juga dapat berpartisipasi melalui Pemerintah Daerah setempat.
Meski demikian, BUMDes menjadi yang diutamakan oleh pemerintah.
"Kebijakan ini sekaligus untuk kita memberikan ruang bagi pemerintah daerah melalui BUMDes. Pengusaha lain juga boleh kalau ada pengusaha yang berminat yang selama ini melakukan bisnis di perbatasan kami akan senang," ujar Heru, di Auditorium Sabang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (3/7/2019).
Pemerintah mengizinkan BUMDes untuk menggunakan dana desa dalam mendirikan PLB di kawasan perbatasan.
Alasannya, kata dia, PLB akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat perbatasan atau pelintas batas.
Baca: Pemuda 19 Tahun Ingin Nikahi Teman Ibunya yang Sudah Janda, Batal Karena Ketahuan Lakukan Ini
Baca: Pasang Kuda-kuda Perang, F-35 Israel Sudah Mondar-Mandir Susupi Ruang Udara Ibukota Iran, Teheran
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Baca: Akui Lakukan Operasi Plastik, Roy Kiyoshi Potong Dagunya Agar Tak Disebut Beauty Blender
Heru mengatakan dengan adanya PLB yang menjual bahan-bahan pokok, dapat membuat pelintas batas tak perlu berbelanja ke luar negeri atau negara tetangga.
Di sisi lain, BUMDes juga bisa bekerja sama dengan swasta untuk membuka toko serba ada ini.
Heru juga tidak menutup kemungkinan apabila ada swasta yang ingin membangun toko sendiri.
"Anggap saja seperti toko modern, yang punya toko satu karena dia yang bikin manajemen tapi dia akan melibatkan orang juga kalau dia rasa perlu agar lebih efisien," ucapnya .
Ia mengharapkan keberadaan toko serba ada ini mampu membuat masyarakat perbatasan tak mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Menurutnya, untuk mendatangkan pasokan dari luar daerah tentu akan membutuhkan biaya logistik yang besar.
Sehingga pembangunan toko serba ada ini dimaksudkan mempermudah masyarakat perbatasan untuk melakukan impor bahan pokok.
"Sebenarnya nawacita saat itu salah satu goal-nya pemerintah ingin menjadikan perbatasan itu mandiri secara ekonomi sehingga dibikin infrastruktur yang luar biasa. Namun, masih perlu waktu sampai bisa akses supply sendiri," katanya.