TRIBUNNEWS.COM - Pasca ditetapkan sebagai Presiden terpilih periode 2019-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (30/6), Jokowi mulai melakukan sejumlah langkah politik.
Diantaranya, bertemu para pemimpin partai politik koalisi, hingga membeberkan kriteria calon menteri. Sosok seperti apakah yang diinginkan Jokowi?
Menurut Jokowi, setiap periode waktu memiliki tantangan berbeda.
Untuk periode keduanya, Jokowi menginginkan menteri yang dapat mengeksekusi program dengan tepat dan cepat, juga pintar mengatur manajemen.
Jokowi pun mengatakan akan banyak mengisi kabinetnya dengan menteri berusia muda, bahkan dalam rentang 20 hingga 25 tahun.
Baca: Anies: Negara Tidak Berdagang - AIMAN (4)
Siapakah mereka?
Sebagian nama sudah disebutkan di media massa.
Namun, penjaringan pembantu presiden kali ini berbeda dari sebelumnya, karena siapapun yang menjabat akan berpotensi menjadi pemimpin tertinggi negeri di kancah pemilihan 2024.
Hal ini berdasar survei dan analisa yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terhadap sosok calon presiden 2024. Menurut LSI, terdapat tiga golongan yang berpotensi menjadi calon presiden.
Mereka adalah Kepala Daerah, Ketua Umum Parpol, serta Menteri dan Pejabat Pusat. Siapa punya peluang?
Jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, menelisiknya dengan mewawancarai peneliti senior LSI.
Juga, mengulik pengalaman Akbar Faizal, salah satu anggota Tim Transisi membantu pembentukan kabinet Jokowi-JK 2014.
Bagaimana Akbar menceritakan hal yang sebelumnya tak pernah muncul ke permukaan, termasuk ada sosok yang membawa lamaran kala itu untuk menjadi menteri.
Bagaimana nasib sang pembawa lamaran menteri? Simak blak-blakannya!
Saksikan Aiman episode, “Menjaring Menteri, Menuju Capres”, yang akan tayang Senin, 8 Juli 2019, pukul 20.00 WIB di Kompas TV. (Anna Ariestania/ Kompas TV)