Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Barbosa mengungkapkan manfaat pemindahan ibu kota negara dari pengalaman Brasil selama ini.
Ia mengatakan, ada dua manfaat yang didapatkan saat pemerintah Brazil memutuskan memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janiero ke Brasilia.
Manfaat pertama adalah pemerataan penduduk dan ekonomi.
"Saat ini Brasilia merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Brasil. Itu sama sekali tidak direncanakan. Selain itu, sekarang Brasilia juga menjadi tujuan utama migrasi penduduk," kata dia.
Baca: Satgas Polri Gagal Temukan Peneror Novel Baswedan, Wadah Pegawai KPK Minta Jokowi Turun Tangan
Sebagian besar penduduk dari utara, termasuk Rio juga, datang ke Brasilia. Intinya pemerintahan menarik minta banyak sekali orang," lanjut Rubem Barbosa di acara diskusi FMB 9 bertajuk 'Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat' di kantor PPN/Bappenas, Menteng, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Barbosa menjelaskan, ide utama membangun Brasilia sebagai ibu kota negara baru adalah tidak hanya karena Rio de Janiero berkembang terlalu cepat sehingga tidak bisa mengakomodasi pemerintahan lagi, seperti dialami Jakarta.
Selain itu juga karena juga keharusan bagi pemerintah membuat pemerataan populasi dalam kaitannya dengan memaksimalkan wilayah yang dimiliki negara.
"Berbeda dengan Indonesia, waktu itu kami harus membangun Brasilia dari awal, sekitar 1.200 km dari Rio di mana tidak ada apa-apa di sana pada waktu itu, tidak ada jalan, tidak ada rel kereta, benar-benar operasi besar-besaran yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Awalnya untuk mengakomodasi 1 juta penduduk, tapi sekarang sudah 3,3 juta penduduk," terangnya.
Manfaat kedua yang dirasakan Brasil, kata Barbosa, adalah dengan adanya pemerataan penduduk dan ekonomi, terjadi integrasi wilayah yang lebih baik.
"Mungkin pembangunan Brasilia bukan satu-satunya faktor yang membuat itu terjadi, tapi dengan adanya Brasilia memainkan peran yang sangat besar karena terletak di tengah-tengah negara," tandas Barbosa.