TRIBUNNEWS.COM. JAKARTA - Membentuk jiwa kewirausahaan (Enterpreneurship) kepada anak-anak sejak usia dini sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Dengan demikian, pola pikir (Mindset) anak-anak akan berubah, dari yang ingin bekerja menjadi wirausaha dengan membuka pekerjaan.
Menyadari hal tersebut, komunitas bisnis terbesar yang ada di 95 Kota di Indonesia dan di 5 negara yang diberi nama Tangan Di Atas (TDA) di bawah Presiden TDA 2019-2021 yang baru saja terpilih, Donny Kris Puriyono, menyelenggarakan event untuk anak-anak dengan tujuan membentuk enterpeneurship sejak dini. Event ini yang pertama kali dilakukan dengan nama TDA Kids Preneur Camp 2019 yang dilaksanakan di Singosari, Malang, Jawa Timur, selama 3 hari, mulai dari 4 Juli-6 Juli 2019 kemarin.
“Untuk pertama ini ada 56 anak yang ikut serta TDA Kids Preneur Camp 2019. Komunitas ini ingin turut serta berkontribusi positif bagi peradaban dan perkembangan pemikiran anak-anak untuk masa depannya. Sudah saatnya memberikan pendidikan enterpreneurship terhadap anak-anak sejak dini. Sebelumnya kami mengadakan TDA Kampus dan kini TDA Kids sebagai bagian dari program TDA untuk penanaman mindset enterpreneurship sejak dini,” ungkap Donny Kris Puriyono, Senin (8/7/2019).
Anak-anak dari berbagai kota dengan usia 7 sampai 15 tahun sangat antusias dengan program yang diberikan oleh TDA Kids. Di hari pertama, anak-anak belajar mengenal visi hidup melalui Dream Board dengan materi yang diberikan oleh coach Erita Zurahmi.
Kemudian masing-masing anak-anak mengeksplorasi mimpi dan visi hidupnya yang telah ditempel dalam Dream Board masing-masing. Ada juga cerita inspiratif dari kisah nyata Top Ittipat pengusaha muda asal Thailand yang sukses dengan bisnis keripik rumput lautnya yang dijual ke berbagai negara.
Hari selanjutnya ada outbond, menghias donat, belajar fotografi sederhana dan tips jualan di Instagram. Setelah itu, anak-anak belajar dari pengusaha muda Wilson Tirta yang baru berusia 18 tahun dan sukses mempunyai beberapa bisnis. Acara ditutup dengan api unggun.
Anak-anak juga diajak melihat langsung proses bisnis ke Outlet Malang Strudel untuk melihat proses jual beli. Dilanjutkan ke Bakso Nawak, anak-anak mendapat materi tentang makanan yang halal dan thoyib dari pakar kuliner bu Yuyun Anwar. Anak-anak diberi kesempatan untuk belajar langsung membuat bakso sendiri, dimasak sendiri lalu dimakan bersama-sama.
Coach Fauzi Rachmanto dan coach Leni Puspadewi ikut membantu menemukan potensi diri anak-anak lewat permainan kartu yang menyenangkan.
”Acara merupakan keinginan TDA Kids Preneur Camp untuk menanamkan jiwa enterpreneurship sejak dini terhadap anak2. Enterpreneurship bukan hanya masalah bisnis. Lebih dari itu, enterpreneurship mengajarkan kedisiplinan, kemandirian dan berbagai hal positif lainnya kepada anak-anak. Ke depan, program TDA Kids Preneur Camp ini akan segera diselenggarakan di kota-kota lainnya secara serentak,”ungkap Ketua Panitia Wahyu Agus.
”Kita berharap, 10 sampai 15 tahun lagi, anak-anak ini mengingat TDA Kids Preneur Camp, sebagai bagian dari perjalanan suksesnya. Bisa jadi saat itu mereka sudah memiliki dan mengelola bisnis yang cukup besar. Lebih cepat perjalanan suksesnya dibanding orangtuanya, karena mendapat mindset yang tepat sejak usia dini,” sambung Donny.