News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buntut Korban MOS SMA Taruna, KPAI: Pemerintah Harus Turun Tangan Cegah Aksi Kekerasan di Sekolah

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Obi Frisman (24) digiring petugas Pidum Polresta Palembang memakai baju tahanan Polresta Palembang, Selasa (16/7/2019). SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas-dinas Pendidikan di berbagai daerah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan ke sekolah-sekolah.

Upaya itu dilakukan untuk memastikan pendidikan semi militer di seluruh Indonesia dihentikan.

"Untuk memastikan sekolah-sekolah tersebut tidak melakukan kekerasan dalam mendisiplinkan para siswanya. Seharusnya tidak ada istilah “Semi Militer” di lembaga pendidikan pada jenjang PAUD sampai dengan SMA/SMK," kata Komisioner KPAI bidang pendidikan, Retno Listyarti, dalam keterangannya, Sabtu (20/7/2019).

Dia menegaskan, kasus kematian DBJ dan WK, dua siswa SMA di Palembang, Sumatera Selatan merupakan momentum untuk melakukan evaluasi dan pengawas secara mendalam.

Untuk diketahui, WJ dan DWJ, dua orang siswa SMA meninggal dunia diduga setelah mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di salah satu sekolah di Palembang, Sumatera Selatan.

WJ diketahui menghembuskan napas terakhir pada Jumat (19/7) sekitar pukul 20.00 WIB setelah sempat mengalami kritis enam hari saat tengah menjalani MOS di sekolahnya.

Sebelumnya, salah seorang siswa berinisial DBJ meninggal akibat penganiayaan oleh staf pengajar setempat saat MOS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini