News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Manuver Politik

Isu Gerindra Masuk ke Koalisi Jokowi, Mardani: PKS-Gerindra Tak Cuma Sekutu, tapi Sudah ''se-Gajah''

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, PKS menghargai pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019).

Sebagian pihak menilai, pertemuan itu kian menguatkan isu Gerindra akan masuk ke koalisi parpol pendukung pemerintah.

Namun demikian, kata Mardani, PKS berharap bisa selalu bersama Gerindra sebagai oposisi.

"Semua partai punya kemandirian bekerja sama dengan partai manapun. PKS menghargai pertemuan Prabowo dan Megawati. Namun, PKS berharap bisa selalu bersama Gerindra. PKS dengan Gerindra dalam bahasa Pak Prabowo bukan hanya se-kutu, melainkan sudah se-gajah," ujar Mardani kepada Kompas.com, Kamis (25/7/2019).

Diakui Mardani, hingga kini PKS terus berkomunikasi dan koordinasi dengan Gerindra. PKS, lanjutnya, terus berusaha menjaga hubungan dengan Gerindra meskipun setiap partai punya mekanisme internalnya masing-masing dalam menentukan arah politiknya.

Baca: Kominfo Akan Take Down Konten YouTubenya, Kimi Hime Nangis Ngadu ke Jokowi: Jelaskan Salahnya Dimana

Baca: BMKG: Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok Jumat, 26 Juli 2019: Jayapura Hujan pada Malam hingga Dini Hari

Baca: Korban Tewas Truk Kontainer Hantam Puskesmas Mojosongo Mahasiswa UNS, Akan Ujian Skripsi Hari Ini

"Komunikasi dan koordinasi selalu berjalan dengan baik. Hubungan personal ustad Salim (Salim Segaf Al Jufri, Ketua Majelis Syuro PKS) dan Pak Shohibul Iman (Presiden PKS) selalu terjalin dengan Gerindra dan kami terus menjaga kualitas hubungan ini dengan baik," paparnya kemudian.

Adapun Mardani menyebut, keputusan sikap PKS dalam menyikapi arah partai di pemerintahan lima tahun ke depan akan diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro.

Namun demikian, secara pribadi, Mardani tetap menyatakan oposisi.

"Melihat aspirasi yang masuk, saya tetap menyatakan #KamiOposisi (Mardani menyebut tagar, red) adalah sikap mulia dan baik," imbuhnya.

Sebelumnya, Megawati dan Prabowo bertemu di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Sementara Megawati ditemani dua politisi PDI-P yang juga anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

Hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pertemuan yang diawali santap siang itu membahas sejumlah hal, termasuk kemungkinan pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo.

Selain itu, Megawati dan Prabowo juga sepakat mengenai menjaga persatuan dan kerukunan bangsa selepas perhelatan Pemilu 2019.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mardani: PKS dan Gerindra Bukan Hanya Sekutu, tetapi Sudah "se-Gajah" 

Baidowi Bantah TKN Pecah

Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin menegaskan kondisi Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih sangat solid, setelah pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

Hal itu disampaikan anggota TKN Achmad Baidowi kepada Tribunnews.com, Kamis (25/7/2019).

"Koalisi sejauh ini solid," tegas Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Bahkan rencananya dalam waktu dekat akan ada pertemuan antar sekjen parpol.

"Apalagi, sesama ketum parpol sering kumpul-kumpul untuk diskusi," jelas anggota Komisi II DPR RI ini.

Bagi Achmad Baidowi, pertemuan Megawati dengan Prabowo patut diapresiasi.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi. Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado (Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

"Pertemuan itu baik untuk membangun persatuan. Bahwa beda pilihan politik tidak mengharuskan bermusuhan. Karena semunya harus bersatu mmbangun bangsa," ucapnya.

Baca: Amnesti Baiq Nuril: Preseden Baik Bagi Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan

Menurut Baidowi, pertemuan Megawati dengan Prabowo itu bukan tiba-tiba atau mendadak.

Karena itu partai koalisi menyambut positif pertemuan Megawati dan Prabowo.

Partai Golkar juga manyambut positif pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) siang.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, pertemuan dua tokoh bangsa ini merupakan pertemuan silaturahmi untuk menunjukan adanya kebersamaan sesama komponen bangsa.

"Ini positif untuk untuk memulihkan kembali perbedaan-perbedaan politik sehingga suasana politik tanah air tetap kondusif pasca ditetapkan pasangan Jokowi - Kiai Ma’ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam pilpres 2019 ini," ujar juru bicara TKN ini kepada Tribunnews.com, Rabu (24/7/2019).

Bagi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, pertemuan ini merupakan suatu tradisi demokrasi yang baik pasca Pilpres 2019 ini.

Baca: Rincian Mahar yang Diterima Siti Badriah di Hari Pernikahannya dengan Krisjiana Baharudin

"Elit-elit politik sudah kembali bisa bersilaturahmi kembali. Kita sudah dapat berkomunikasi kembali dalam kepentingan bangsa yang lebih besar," ucapnya.

Politik Nasi Goreng Megawati Yang Ampuh

Presiden kelima Megawati Soekarnoputri mengungkapkan pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai pertemuan kawan lama. Menjalin persahabatan, untuk bangsa dan negara.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019) diadakan di Teuku Umar, tempat kediaman Megawati Soekarnoputri. Hadir mendampingi pertemuan kedua tokoh tersebut diantaranya Puan Maharani, Pramono Anung, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Kepala BIN Budi Gunawan dan Prananda Prabowo. Bakwan khusus buatan Ibu Megawati. Perpaduan aneka bahan dan bumbu2an membentuk cita rasa khusus. Dihadirkan sebagai menu pembuka dalam pertemuan dua tokoh tersebut. TRIBUNNEWS.COM/HO/Pramono Anung (Istimewa)

Pertemuan keduanya dilakukan dikediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

"Memang ini sepertinya pertemuan yang harusnya sudah terjadi beberapa waktu lalu. Tapi kita kan repot dengan masalah pemilu dan lain sebagainya.Karena beliau ini menagih terus. Karena katanya, nasi goreng yang saya buat itu enak sekali," kata Mega semringah.

"Tapi ternyata sudah dibuktikan. Beliau semua yang hadir bilang, 'ya emang enak ya bu. Sering-sering diundang untuk bisa makan nasi goreng. Untunglah, kalau seorang perempuan menjadi pemimpin dan politisi rupanya ada bagian yang sangat mudah meluluhkan hati laki-laki. Itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh," ujarnya lagi.

Megawati melanjutkan kembali pasca pertemuannya dengan Prabowo.

Baca: Yunarto Wijaya Sebut Pertemuan Surya Paloh dan Anies Sebagai Simbol Perlawanan Nasdem Tolak Gerindra

"Saya bilang kepada beliau mas (Prabowo red), dari dulu saya panggil mas. Sebenarnya kalau kita beda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa," katanya.

"Kenapa harus diterus-teruskan? Mari kita rukun kembali persahabatan kita, mendapat ujung yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara," harap Megawati.

Menu Khusus 'Nasi Goreng' Megawati Buat Prabowo Minta Tambah

Menu Nasi Goreng menjadi hidangan utama dalam pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019) siang.

Hidangan nasi goreng ini menjadi sangat spesial karena Megawati yang memasak khusus untuk Prabowo.

"Tadi ibu Mega memenuhi janjinya memasak nasi goreng untuk kami," tutur pesaing Jokowi di Pilpres 2019 lalu ini usai bertemu.

Sangking menikmati menu spesial dari puteri Presiden pertama RI ini, Prabowo mengaku sampai minta tambah.

"Luar biasa nasi gorengnya. Saya sampai nambah," ucap Prabowo.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Padahal beliau sudah ingatkan saya untuk diet," kata Prabowo.

Selain nasi goreng, ada juga suguhan minuman es kelapa muda yang dicampur sirup berwarna merah menjadi teman pembicaraan empat mata Megawati dengan Prabowo.

Baca: DPR RI Setuju, Presiden Jokowi Akan Berikan Amnesti Baiq Nuril

Sebelum itu, Megawati-Prabowo melakukan pembicaraan di meja makan.

Menu bakwan buatan khusus Megawati menjadi pembuka menu dimeja makan.

Bakwan itu dibuat khusus Megawati untuk menjamu Prabowo.

Menu bakwan ini perpaduan aneka bahan dan bumbu-bumbu dengan cita rasa khas.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati menyiapkan bumbu masakan secara khusus untuk dimasak.

"Tadi saya sampe melihat untuk memilih bawang yang dipake untuk masakan pun Ibu Mega memilihkan secara khusus," ucap Hasto.

Meski begitu, Hasto tak menyebut secara spesifik menu makanan yang dimasak Megawati untuk Prabowo.

"Spesial. Masakannnya nanti kami informasikan. Tapi dari bawangnya aja tadi bawang putihnya aja Ibu Mega yang memilih secara khusus," jelas Hasto.

Dalam pertemuan kali ini Prabowo tampak tidak mengenakan kemeja safari berwarna krem atau putih seperti yang sehari-hari dikenakan. Juga tidak tampak peci hitam di kepalanya.

Prabowo memilih mengenakan batik lengan panjang dengan motif utama parang.

Prabowo datang ke kediaman Mega didampingi Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo. Prabowo tiba di kediaman Megawati sekitar pukul 12.30 WIB.

Mereka keluar menyambut kedatangan Prabowo bersama kedua anak Megawati, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Terlihat juga Sekretaris Kabinet sekaligus mantan Sekjen PDI-P Pramono Anung. Pun Kepala BIN Budi Gunawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini