BMKG telah mendeteksi sebanyak tiga gempa yang telah mengguncang wilayah Indonesia pada Jumat (26/7/2019), di antaranya di Sulawesi dan Lombok Utara.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi adanya tiga gempa di wilayah Indonesia pada Jumat (26/7/2019).
Diantara tiga gempa tersebut, dua diantaranya ada di Sulawesi dan satu di Lombok Utara.
Dari pantauan Tribunnews.com, gempa pertama mengguncang wilayah Mamasa, Sulawesi Barat.
Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 3.7 Guncang Lombok Timur Jumat Malam
Baca: Gempa M 3,7 Guncang Donggala, Timbulkan Kepanikan di Kota Palu
Gempa yang mengguncang Mamasa, Sulawesi Barat ini terjadi pada pukul 12.59 WIB dan berkekuatan magnitudo 4,6.
Kedalaman gempa yang berpusat di darat ini adalah 10 kilometer.
Gempa ini berada tepat di 10 kilometer tenggara Mamasa, Sulawesi Barat.
Gempa ini juga dapat dirasakan di Mamasa dengan skala MMI III-IV, Polewali II, dan Mamuju II.
Kemudian gempa kedua telah mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada pukul 18.42 WIB.
Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 3.7 Guncang Donggala Jumat Petang, Dirasakan hingga Palu & Parigi
Baca: BMKG Catat Gempa Bumi yang Terjadi di Mamasa dan Labuha Siang Ini Jumat (26/7/2019)
Gempa yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah ini berkekuatan Magnitudo 3,7.
Pusat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebutkan jika gempa tersebut berada di 11 kilometer timur Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa ini dirasakan di Palu dengan skala MMI III, Donggala II-III, dan Parigi II.
Lalu, gempa terakhir yang baru saja terjadi, berada di Lombok Utara pada pukul 19.30 WIB.
Gempa yang mengguncang wilayah Lombok Utara ini berkekuatan magnitudo 3,7 dengan kedalaman 12 kilometer.
Baca: Gempa Terkini : Kali Kedua, Gempa M 3,7 Kembali Guncang Wilayah Labuha Hari Ini
Baca: Tiga Kali Gempa Bumi Guncang Maluku Utara Jumat Siang, tak Berpotensi Tsunami
Pusat gempa di Lombok Utara ini berada di laut, tepatnya berada di 15 kilometer timur laut Lombok Utara.
Gempa ini dirasakan di Lombok Utara dengan skala MMI III.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)