Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menegaskan pembangunan dan penyediaan sarana-prasarana sebagai upaya mewujudkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Danau Toba, Sumatera Utara, tidak akan merugikan masyarakat.
Menurut dia, pemerintah akan memberdayakan masyarakat terutama mereka yang mencari nafkah dari keberadaan Danau Toba tersebut.
"Mereka akan survive, kalau akan survive kami kasih kesempatan. Diberdayakan," kata Budi Karya Sumadi di Danau Toba, Minggu (28/7/2019).
Budi Karya Sumadi beserta rombongan sempat menggunakan Kapal Dos Roha 05 milik warga setempat.
Dia menaiki kapal itu dari Pelabuhan Muara menuju ke Pelabuhan Ambarita.
Baca: Kemenhub Sediakan Dua Bus Air untuk Dukung Pariwisata di Danau Toba
Di tengah perjalanan, rombongan Kemenhub sempat melihat air terjun Situmurun yang berada di salah satu sudut Pulau Samosir. Menhub memuji salah satu tempat wisata tersebut.
"Dari (pelabuhan,-red) Muara menuju Samosir. Melihat objek wisata air terjun. Sangat indah sekali," kata dia.
Dia mengaku puas setelah mengendarai Kapal Dos Roha 05. Hanya saja, dia sempat menyayangkan waktu tempuh kapal. Untuk diketahui, dari Pelabuhan Muara menuju ke Pelabuhan Ambarita memakan waktu sekitar 3 jam.
"Kapal tadi bagus. (kecepatan,-red) 10 knot atau 18 km/jam. Dari sana 3 jam," kata dia.
Baca: Menpar Minta Lulusan Poltekpar Medan Kelola Danau Toba Agar Jadi Destinasi Kelas Dunia
Untuk mendukung pariwisata, pihaknya akan mengoperasikan lima unit kapal, yang dua diantaranya merupakan bus air. Dia menegaskan, keberadaan kapal tersebut tidak akan menggangu kapal-kapal milik masyarakat.
Selain itu, pihaknya membangun sejumlah dermaga di sekitar kawasan Danau Toba. Sehingga, kapal-kapal tersebut dapat beroperasi dari satu tempat ke tempat lain.
"Kami membangun enam dermaga. (Kapal,-red) Ikan Batak ada tiga, (kapal,-red) pariwisata dua. Kalau kebanyakan (kapal pemerintah,-red) yang punya kapal mati," kata dia.
Meskipun tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengoperasikan kapal, namun, dia meminta, agar faktor keselamatan tetap diperhatikan.
Pihaknya juga akan membantu memberikan pembekalan berupa pedoman keselamatan kepada pihak pengelola kapal-kapal kecil tersebut.
"Hal lain tidak kalah penting angkutan kapal tradisional adalah penghidupan masyarakat. Oleh karenanya Kemenhhub akan membangun lima kapal relatif besar. Kita harus pikirkan bagaimana eksistensi kapal-kapal kecil tersebut tetap eksis. Artinya Kemenhub melakukan pembinaan terhadap kapal tersebut dari segi safety," tambahnya.