Kepala Negara menyebutkan, kawasan Bukit Soeharto memiliki sejumlah keunggulan.
Keunggulan itu di antaranya kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan.
Keberadaan sarana pendukung tersebut dapat menghemat biaya pembangunan.
"Di sini saya melihat semuanya sangat mendukung."
"Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan."
"Kemudian, kalau kita lihat di Balikpapan ada airport-nya, Samarinda juga ada airport-nya. Sudah enggak buat airport lagi, sudah ada dua. Pelabuhan juga sudah ada," kata Jokowi.
Meski demikian, Presiden menegaskan, pemindahan dan persiapan ibu kota baru tidak hanya berkutat pada kesiapan infrastruktur.
Banyak aspek lain yang masih harus dikaji oleh pemerintah dan dikonsultasikan dengan sejumlah pihak terkait sebelum mengambil keputusan.
"Kajian itu tidak hanya urusan infrastruktur."
"Ada kajian sosial-politiknya seperti apa. Ini yang perlu dipertajam."
"Kemudian urusan lingkungan dan kebutuhan air seperti apa. Apakah jauh dari sisi kebencanaan entah banjir atau gempa bumi," ujar Jokowi.
Jokowi Sempat Sebut Gunung Mas Paling Siap
Saat mengunjungi Kabupaten Gunung Mas pada Mei lalu, Presiden Jokowi mengatakan, Kabupaten Gunung Mas, paling siap untuk dijadikan Ibu Kota baru jika dilihat dari sisi keluasan wilayah.
“Mau minta 300.000 hektar siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap,” kata Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Gunung Mas, Rabu (8/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.