Kedatangan Jokowi ke Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas untuk meninjau lokasi yang akan dijadikan Ibu Kota baru.
Baca: Bappenas: Pembangunan Ibu Kota Baru Akan Dimulai Pada 2021
Namun, soal kelayakan, Jokowi menjelaskan, saat ini masih dalam kalkulasi, kajian, dan dalam hitung-hitungan karena banyaknya aspek pertimbangan.
“Sekali lagi ini menyangkut aspek yang tidak satu dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak. Tapi apa, kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan-pertimbangan masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya, semuanya dilihat semuanya,” ujar Presiden saat itu.
Jokowi mengatakan, terdapat kelebihan dan kekurangan dari lokasi di Bukit Soeharto, Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan di Kabupaten Gunung Mas itu yang saat ini menjadi kandidat lokasi Ibu Kota baru.
Salah satu minusnya di Balikpapan, Jokowi setuju ketika dikatakan airnya asin, dan di sana juga masih banjir.
Tak Ingin Jadi Wacana
Sebelumnya, Jokowi disebut menginginkan rencana pemindahan ibu kota tak hanya jadi wacana semata.
Dia ingin rencana itu segera bisa terwujud.
Baca: Menteri Bappenas Jelaskan Ciri-ciri Wilayah Calon Ibu Kota RI di Kalimantan
Keinginan Jokowi itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
"Jadi memang pemindahan ibu kota ini bukan hal yang baru."
"Rencana ini juga pernah diangkat Presiden Soekarno dan Soeharto."
"Presiden Jokowi menginginkan ini bukan hanya wacana, tapi kongkrit," ujar Bambang.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)