TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah memilih Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru, Senin (29/7/2019).
Mengutip Kompas.com, kabar itu disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
"Iya, nanti diumumkan (perpindahan ibu kota negara)," kata Bambang di acara Penyusunan Langkah Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Jawa-Bali 2020-2024 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Senin, (29/7/2019).
Namun, pihaknya enggan menyebut provinsi mana di Pulau Kalimantan uang bakal dipilih presiden sebagai ibu kota baru.
"Pulaunya Kalimantan, provinsinya, nanti (menyusul)," ujar Bambang.
Bukit Soeharto atau Gunung Mas? Ini Keunggulan Masing-masing
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, pada awal Mei lalu, Jokowi telah mengunjungi lokasi-lokasi yang dianggap layak untuk dijadikan lokasi baru ibu kota negara.
Dua lokasi yang dikunjungi Jokowi yakni Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Baca: Warga Kalimantan Timur Bertekad Dukung Pemindahan Ibu Kota Indonesia, Dihadiri Bappenas & Kemenkeu
Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi salah satu alternatif lokasi ibu kota baru.
Jokowi mengunjungi Bukit Soeharto pada Selasa (7/5/2019).
Seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana yang dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi pertama yang dikunjungi Presiden dalam melakukan peninjauan awal terkait kelayakan calon ibu kota.
Dalam kunjungan ini, Kepala Negara menjelajah kawasan Bukit Soeharto yang berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Selama peninjauan berlangsung, Kepala Negara mendapatkan paparan dari Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim Zairin Zain.
"Memang ada beberapa lokasi yang sudah kira-kira 1,5 tahun ini dikaji yang salah satunya adalah di Kalimantan Timur yang kurang dan lebih kita datangi siang hari ini," ujar Presiden kepada wartawan saat itu.
Baca: Diteriaki Ahok Presiden, BTP Setuju Rencana Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan
Kepala Negara menyebutkan, kawasan Bukit Soeharto memiliki sejumlah keunggulan.
Keunggulan itu di antaranya kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan.
Keberadaan sarana pendukung tersebut dapat menghemat biaya pembangunan.
"Di sini saya melihat semuanya sangat mendukung."
"Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan."
"Kemudian, kalau kita lihat di Balikpapan ada airport-nya, Samarinda juga ada airport-nya. Sudah enggak buat airport lagi, sudah ada dua. Pelabuhan juga sudah ada," kata Jokowi.
Meski demikian, Presiden menegaskan, pemindahan dan persiapan ibu kota baru tidak hanya berkutat pada kesiapan infrastruktur.
Banyak aspek lain yang masih harus dikaji oleh pemerintah dan dikonsultasikan dengan sejumlah pihak terkait sebelum mengambil keputusan.
"Kajian itu tidak hanya urusan infrastruktur."
"Ada kajian sosial-politiknya seperti apa. Ini yang perlu dipertajam."
"Kemudian urusan lingkungan dan kebutuhan air seperti apa. Apakah jauh dari sisi kebencanaan entah banjir atau gempa bumi," ujar Jokowi.
Jokowi Sempat Sebut Gunung Mas Paling Siap
Saat mengunjungi Kabupaten Gunung Mas pada Mei lalu, Presiden Jokowi mengatakan, Kabupaten Gunung Mas, paling siap untuk dijadikan Ibu Kota baru jika dilihat dari sisi keluasan wilayah.
“Mau minta 300.000 hektar siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap,” kata Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Gunung Mas, Rabu (8/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Kedatangan Jokowi ke Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas untuk meninjau lokasi yang akan dijadikan Ibu Kota baru.
Baca: Bappenas: Pembangunan Ibu Kota Baru Akan Dimulai Pada 2021
Namun, soal kelayakan, Jokowi menjelaskan, saat ini masih dalam kalkulasi, kajian, dan dalam hitung-hitungan karena banyaknya aspek pertimbangan.
“Sekali lagi ini menyangkut aspek yang tidak satu dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak. Tapi apa, kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan-pertimbangan masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya, semuanya dilihat semuanya,” ujar Presiden saat itu.
Jokowi mengatakan, terdapat kelebihan dan kekurangan dari lokasi di Bukit Soeharto, Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan di Kabupaten Gunung Mas itu yang saat ini menjadi kandidat lokasi Ibu Kota baru.
Salah satu minusnya di Balikpapan, Jokowi setuju ketika dikatakan airnya asin, dan di sana juga masih banjir.
Tak Ingin Jadi Wacana
Sebelumnya, Jokowi disebut menginginkan rencana pemindahan ibu kota tak hanya jadi wacana semata.
Dia ingin rencana itu segera bisa terwujud.
Baca: Menteri Bappenas Jelaskan Ciri-ciri Wilayah Calon Ibu Kota RI di Kalimantan
Keinginan Jokowi itu disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
"Jadi memang pemindahan ibu kota ini bukan hal yang baru."
"Rencana ini juga pernah diangkat Presiden Soekarno dan Soeharto."
"Presiden Jokowi menginginkan ini bukan hanya wacana, tapi kongkrit," ujar Bambang.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)