News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menhan Terima Kunjungan Nahdlatul Ulama dan 13 Ormas Islam Lainnya

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang terdiri dari 14 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, Jumat (2/8/2019) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang terdiri dari 14 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, Jumat (2/8/2019) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Lembaga Persahabatan Ormas Islam tersebut terdiri dari NU, Al Irsyad Al Islamiyah, Persis, Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Arrobitoh Al Alawiyah, Al Wasliyah, Syarikat Islam Indonesia, Perti, Ikadi, Azzikra, PITI, Dewan Da'wah, serta Himpunan Bina Muallaf.

Baca: Terima Kunjungan Delegasi Kongres Amerika, Menhan Bahas Peningkatan Kerjasama Pertahanan

Rombongan dipimpin oleh Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, yang juga sekaligus Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam.

Selain untuk bersilaturahim, pertemuan tersebut juga diselenggarakan dalam rangka menyampaikan keinginan LPOI untuk bekerjasama dengan Kemhan dalam hal kegiatan pembinaan kesadaran Bela Negara.

“Pagi hari ini kami dari Lembaga Persahabatan Ormas Islam yang terdiri dari 14 Ormas Islam dierima oleh Menhan, pertama silaturahim kita saling tukar pendapat dan sharing menghadapi masa depan negara kita. Yang kedua, bagaimana kita membuat kerjasama dalam rangka bela negara," kata Said sebagaimana disampaikan dalam keterangan pers Biro Humas Setjen Kemhan pada Jumat (2/8/2019).

Said mengatakan bahwa Bela Negara merupakan hal sangat penting sekali pada era saat ini, karena tantangan sudah di depan mata yang jelas-jelas ancaman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ia mengatakan, penguatan nilai-nilai Bela Negara kepada masyarakat sangat tepat untuk menangkal ancaman idelogi asing baik dari dalam maupun luar yang bertentangan dan mengancam ideologi Pancasila.

"Kita harus pertegas, yang paling penting kita harus usir ideologinya, harus kita tolak," kata Said.

Sementara itu, Ryamizard saat menerima LPOI menyampaikan bahwa ancaman nyata saat ini adalah ancaman terorisme dan radikalisme serta ancaman terhadapi mainset bangsa.

Ia menjelaskan, ancaman mindset adalah ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dapat membahayakan keutuhan NKRI.

Ryamizard menjelaskan, ancaman tersebut tidak dapat diatasi dengan senjata atau secara militer, karena keberhasilnya hanya satu sampai lima persen.

Baca: Menhan: 3 Persen Anggota TNI Terpapar Paham Radikal

Menurutnya, yang paling tepat adalah dengan pertahanan rakyat semesta yang dilaksanakan melalui Bela Negara.

"Menghancurkan ancaman ini tidak boleh dengan senjata, harus seluruh rakyat, karena 99 persen keberhasilan dengan melibatkan rakyat. Maka bela negara tepat disini," kata Ryamizard.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini