TRIBUNNEWS.COM, MESIR - Seni beladiri asli Indonesia Pencak Silat digemari oleh warga Mesir.
Hal itu dibuktikan dari meriahnya penyelenggaraan Kejuaraan Nasional ke-7 Pencak Silat Tapak Suci Mesir 2019.
Kejuaraan yang berlangsung Arab Contractors Sport Club, Naser City Cairo, ditutup dengan kehadiran lebih dari 600 orang penonton pada malam penutupan pada 28 Juli lalu.
Penutupan langsung dihadiri Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Helmy Fauzy.
Ia menyampaikan dalam sambutan, bahwa Pencak Silat Indonesia menjadi alat diplomasi yang penting dalam menjalin kerjasama antara Indonesia dan Mesir.
Baca: Gili Iyang, Pulau di Sumenep dengan Kadar Oksigen Tertinggi di Indonesia
Baca: 7 Pahlawan Wanita Ini Pantas Jadi Teladan dan Inspirasi, dari R.A Kartini hingga Nyi Ageng Serang
"Untuk itu KBRI selalu aktif mendukung dan memfasilitasi semua kegiatan untuk pendidikan dan promosi pencak silat di Mesir ini," ujar Dubes Helmy dalam keterangannya, Jumat (2/8/2019).
Diketahui, pencak silat Tapak Suci mulai diajarkan dan disebarluaskan untuk masyarakat Mesir melalui Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) sejak tahun 2011.
Sejak saat itu, Pencak Silat berkembang di masyarakat Mesir, dari kalangan anak-anak dan pemuda tertarik dan bergabung untuk mempelajari Pencak Silat.
Sampai hari ini lebih dari seribu warga negara Mesir yang menjadi peserta didik perguruan pencak silat, lebih dari 600 di antara mereka belajar di Puskin yang di kota Cairo, selebihnya di kota Alexandria, kota Banha dan beberapa kota lainnya.
Kejuaraan nasional pencak silat Tapak Suci Mesir diadakan dua tahun sekali, yang difasilitasi dan didukung penuh oleh Atase Pendidikan KBRI Cairo dan Puskin.
"Pencak Silat Tapak Suci mengajarkan seni bela diri juga mendidik akhlak mulia bagi pesertanya, bertawadluk dan tidak sombong, bersabar, berani dalam kebenaran dan sikap menghormati orang lain," terang Helmy.