TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan belum ada kesepakatan soal paket pimpinan MPR.
Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan mendiskusikan masalah paket pimpinan MPR hingga 1 Oktober 2019.
"Kita sudah bersepakat akan didiskusikan lebih matang, lebih detail lagi terus-menerus didiskusikan sampai tuntas pada 1 Oktober," ujar Cak Imin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2019).
Menurutnya hingga saat ini belum ada formulasi paket pimpinan MPR, baik itu Ketua maupun wakil-wakilnya.
Hanya saja menurut Cak Imin semua partai di KIK menginginkan posisi Ketua MPR.
Baca: Pertamina Tingkatkan Keandalan LPG lewat Pembayaran Nontunai
Baca: Perairan Gresik Dilanda Cuaca Buruk, Kapal Tujuan Bawean Berhenti Beroperasi selama Empat Hari
"Semua sudah menyampaikan kemauannya, semua ingin ketua, nanti kita lihat figur ketua yang paling pas," katanya.
Cak Imin mengaku mempersilakan siapapun untuk menjadi Ketua MPR, meskipun dirinya juga ingin duduk di kursi ketua. Tinggal nanti dilihat siapa yang pantas untuk menjadi Ketua MPR.
"Silakan saja kalau ada yang lebih baik dari saya, saya enggak ada masalah tapi kalau lebih baik saya kenapa bukan saya kan, kira-kira gitu. Tapi kalau ada yang lebih dari saya ya monggo tapi belum ada keputusan, karena nanti kuncinya dibahas bersama sama dan dicari yang terbaik diantara koalisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemilihan pimpinan MPR (Ketua dan wakil) akan ditentukan melalui sistem paket yang ditentukan dalam Rapat Paripurna MPR.
Paket calon pimpinan nanti akan dipilih oleh 575 anggota DPR dan 136 anggota DPD. Pengamat menyebut bahwa kemungkinan akan ada dua paket yang akan bertarung dalam pemilihan calon ketua MPR.
Paket pertama yakni pimpinan dari partai koalisi pemerintah, dan paket kedua calon pimpinan MPR, dari partai opoisi.
Namun ada juga yang memprediksi bahwa paket pimpinan MPR yang bertarung tidak akan berdasarkan koalisi pada Pemilu Presiden 2019 lalu.
Sejauh ini sudah ada tiga partai yang terang-terangan ingin mendapatkan kursi Ketua MPR. Mereka yakni Golkar, PKB, dan Gerindra.