News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mati Listrik di Ibu Kota dan Sekitarnya

43 Ikan Koi Milik Sejarawan JJ Rizal Mati Akibat Listrik Padam Terlalu Lama

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ikan Koi.

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarawan JJ Rizal menceritakan 43 ikan Koi miliknya mati percuma akibat pemadaman listrik terlalu lama yang terjadi, Minggu (5/8/2019).

Ikan hias peliharannya mati karena tidak adanya mesin sirkulasi air yang menyuplai oksigen ke kolam.

"Koi saya mati karena listrik padam sehingga mesin sirkulasi air yang memungkinkan oksigen ada di kolam lenyap," kata JJ Rizal kepada wartawan, Senin (5/8/2019).

Sejarawan yang tinggal di wilayah Beji Timur, Depok ini awalnya mengira listrik hanya padam sebentar.

Ia pun sudah menyiapkan aerator atau alat penyimpan daya listrik untuk ikan-ikannya yang mampu bertahan selama enam jam.

Baca: KPK Tegaskan Penyuap Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Tangan Kanan Seorang Direksi PT INTI

Baca: Prostitusi di Singaraja Bali Berkedok Warung Kopi, di Depan Jualan Kopi, di Belakang Layani Tamu

Baca: Respons Bupati Bogor Sikapi Ratusan Bus TransJakarta Terbengkalai di Wilayahnya

Pikirnya matinya listrik tak akan melebihi waktu aerator.

Ternyata listrik baru menyala, Senin (5/8/2019) dini hari.

"Selang enam jam setelahnya, ketika malam datang saya tengok Koi yang berkumpul di sekitar gelembung udara susah berpencar karena udara sudah habis. Berapa sudah mengambang," katanya.

Melihat ikan-ikan hiasnya yang ia pelihara sedari berukuran 15 cm hingga berkembang jadi 40-70 cm mengambang satu per satu, Rizal mulai mempersiapkan kuburan mereka.

Minggu malam, 43 Koi yang mati tak langsung ia kubur seluruhnya.

Sebagian pada malam hari, sisanya keesokan paginya.

"Saya kubur lepas tengah malam hanya sebagian saja. Sebab tak tahan sedihnya. Jadi sebagian saya simpan di kulkas, kemudian pagi tadi saya gali lagi lubang kubur buat mereka." ujar dia.

Akibat pohon

idak ada jawaban rinci dari pihak PLN terkait penyebab padamnya listrik di sejumlah daerah di Jawa-Bali, Minggu (4/8/2019) kemarin.

Pihak kepolisian sebelumnya menyatakan penyebab padamnya listrik tersebut lantaran pohon yang terlalu tinggi sehingga sebabkan flash atau lompatan listrik.

Baca: Kebakaran Akibat Listrik Padam: Pasutri Terpanggang di Tangerang dan Sekeluarga Tewas di Teluk Gong

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS hanya menjelaskan bahwa terjadi gangguan pada jaringan penyalur listrik murah dari timur ke barat.

Dari total 4 sirkuit, satu sirkuit sedang dalam tahap pemeliharaan, sementara dua sirkuit lainnya terkena gangguan tersebut.

Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut apakah gangguan yang dimaksud itu adalah pohon atau bukan.

"Kemudian terjadi gangguan di dua titik secara bersamaan antara Ungaran-Pemalang dan itu kemudian itu menjadikan tinggal 1 sirkuit, sehingga aliran listrik dari timur ke barat ini terhenti," ungkap Haryanto di kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Ketika ditanyakan kembali perihal penyebab pasti dari pemadaman tersebut, Haryanto memberi jawaban serupa.

Ia hanya menambahkan bahwa gangguan tersebut sudah normal kembali.

"Listrik mengalami terputus dari Ungaran ke Pemalang, kemudian itu menyebabkan dua sirkuit mengalami gangguan dan itu alhamdullilah sudah bisa kita perbaiki dan kemudian normal kembali," tutur dia.

Pewarta kemudian menanyakan lagi perihal penyebab pasti pemadaman listrik.

Menurut dia, jaringan listrik tersebut membentang panjang dan melewati gunung hingga perumahan.

Maka dari itu, Haryanto menilai faktor alam memang memungkinkan menganggu jaringan.

"Jadi memang jaringan kita itu kan panjang, melalui gunung, hutan, dan lokasi masyarakat, perumahan, dan itu memang bisa saja terjadi gangguan-gangguan dari sekitar, alam, dan sebagainya, dan itu bisa terjadi," kata dia.

Seusai konferensi pers, ketika ditanyakan kembali untuk mempertegas apakah memang pohon yang menjadi penyebab pemadaman, Haryanto tidak menjawab.

Diberitakakn sebelumnya, Polda Jawa Tengah sudah mengecek tower transmisi di daerah Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, sebagai tempat kejadian perkara (TKP) terkait padamnya listrik di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali sejak Minggu siang.

Hasilnya, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, ada pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.

"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Oleh karena itu, dugaan sementara polisi adalah pemadaman listrik diduga diakibatkan faktor alam dan teknis.

Baca: Berkaca Kasus di Surabaya, Polri Telusuri Kemungkinan Unsur Kesengajaan di Balik Matinya Listrik

Dengan demikian, polisi hingga saat ini menilai bukan faktor kesalahan manusia maupun dugaan sabotase yang menyebabkan padamnya listrik.

Kendati demikian, tim dari Bareskrim Polri dan PLN tetap akan turun ke lapangan untuk memastikan temuan tersebut.

Jokowi sambangi PLN

Presiden Joko Widodo berjalan meninggalkan Kantor PLN ditemani Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) dan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani (kiri) usai melakukan pertemuan di kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (5/8/2019). Presiden mempertanyakan dan meminta klarifikasi manajemen PLN atas padamnya listrik secara total (blakcout) di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019). THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Presiden Jokowi langsung mendatangi kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Sebelum pukul 09.00 WIB, Jokowi yang menggunakan kemeja putih lengan panjang sudah tiba di Gerung Utama PLN.

Tidak seperti biasanya, transit lebih dulu di ruangan yang sudah disediakan pihak PLN. Melainkan Jokowi memilih langsung masuk ke ruang rapat.

Tegas, Jokowi meminta penjelasan dari PLN mengenai pemadaman listrik di Jabodetabek hingga sebagian Pulau Jawa.

Mantan Wali Kota Solo ini mengingatkan agar penjelasan yang diberikan simpel dan tidak bertele-tele.

Baca: Pemimpin Geng Di Brasil Berusaha Melarikan Diri Berpura-pura Jadi Putrinya

Setelah mendapat penjelasan dari Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani, Jokowi tampak kesal karena penjelasan Sripeni terlalu bertele-tele.

"Penjelasannya kenapa panjang sekali," tegas Jokowi merespon penjelasan dari direksi PLN.

"Bapak, Ibu semuanya kan orang pintar-pintar, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian sehingga tahu-tahu drop begini," tambah Jokowi lagi.

Sedikit tegang dan ruang rapat terasa kian sunyi. Jokowi tidak sekalipun melempar senyum. Mukanya terus datar.

Rombongan menteri yang mendampingi Jokowi yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga diam tidak bergeming.

Baca: Kadisnaker ESDM Belum Bisa Pastikan Dua WNI yang Tewas di Jepang adalah Warga Bali

Kembali Sripeni minta waktu untuk memberikan penjelasan. Dia juga meminta maaf karena lamban menangani masalah tersebut.

Jokowi hanya meminta PLN segera melakukan perbaikan secepatnya dengan cara apapun agar listrik yang sempat padam bisa nyala kembali.

"Saya minta diperbaiki secepatnya. Wilayah yang belim hidup segera dikejar dengan cara apapun. Harus segera hidup kembali. Itu saya permintaan saya, terima kasih," tutup Jokowi mengakhiri kunjungannya.

Lantas Jokowi memilih langsung pergi meninggalkan gedung Utama PLN. Lagi-lagi ruang transit yang sudah disiapkan PLN "dianggurkan" Jokowi.

Baca: Penjual Hewan Kurban Ajarkan Teknik Robohkan Sapi

Padahal di ruangan itu disediakan meja bundar lengkap dengan kursi berwarna putih. Di atas meha disediakan air minum, buah dan beberapa kudapan.

Tidak seperti biasanya, ketika keluar dari ruang rapat. Sripeni mengantar Jokowi hingga ke lobi depan. Tidak ada perbincangan ataupun basa basi diantara keduanya.

Jokowi juga tidak melayani permintaan wawancara dari awak media. Jokowi yang biasanya ramah menyapa awak media memilih diam.

Padahal biasanya, Jokowi ramah ataupun menyapa dan melambaikan tangan ke arah awak media. Kini Jokowi memilih pergi dengan diam kembali ke Komplek Istana Kepresidenan Jakarta pukul 09.05 WIB.

Usai itu, menteri lainnya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara‎ ikut pulang meninggalkan kantor pusat PLN.

Baca: Penembakan di AS yang tewaskan 29 orang: Trump kutuk serangan di tengah kritikan atas dirinya

Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan‎ kembali masuk ke gedung utama PLN didampingi Sripeni.

Sama seperti Jokowi, Ignasius Jonan juga bungkam. Enggan melayani permintaan wawancara awak media.

Usai mengantar Ignasius Jonan masuk ke gedung utama, Sripeni kembali keluar meladeni sesi wawancara dengan awak media.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini