TRIBUNNEWS.COM, BALI - PDI Perjuangan mengumumkan kepada masyarakat bahwa biaya pelaksanaan kongres V yang dilaksanakan di Grand Inna Bali Beach Hotel menghabiskan biaya Rp 17,6 miliar.
Dana itu dikumpulkan melalui gotong royong dan sudah ditutup sejak tiga minggu sebelum Kongres.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi yang melarang adanya upaya pengumpulan dana mengatasnamakan biaya kongres.
Hal itu disampaikan Hasto saat jumpa pers jelang Kongres di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Rabu (7/8/2019).
"Surat instruksi ini sangat penting. Kami instruksikan kepada seluruh daerah terutama legislatif dan eksekutif partai untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan, terlebih mengatasnamakan kongres," kata Hasto.
Baca: Rektor UGM: Wacana Impor Rektor Asing Perlu Dipikir Matang
Hasto menegaskan, jika seluruh biaya kongres telah dipenuhi secara gotong royong dan akan menjadi bagian tanggung jawab parpol.
"Untuk nanti dilaporkan dalam audit partai politik," imbuh Hasto.
Sementara, Wakil Bendahara Umum PDIP, Rudianto Tjen menjelaskan biaya total pelaksanaan kongres adalah Rp 17,6 miliar.
Biaya itu dikeluarkan, termasuk untuk membayar 1200 kamar di 13 hotel di sekitar lokasi kongres.
Baca: Kongres V PDIP di Bali: Megawati Hampir Pasti Jadi Ketua Umum lagi hingga Kejutan soal Regenerasi
"Untuk membiayai kongres, kita lakukan gotong royong sesama kader partai dan anggota partai. Dan tiga minggu terakhit sudah kita tutup karena pendanaan gotong royong sudah cukup," kata Rudianto Tjen.
Diketahui Kongres akan dilaksanakan dari 8-10 Agustus di Grand Inna Bali Beach Hotel.
Rencananya, Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, dan Wapres RI periode 2019-2024 KH Ma'ruf Amin akan hadir.